Jakarta, Jurnalekbis.com– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data Informasi dan Teknologi (Pusdatin) ambil bagian dalam salah satu pameran teknologi terbesar di Asia Tenggara bertajuk “Indonesia Next: Leading The Digital Age With Government And Industry Collaboration”. Acara ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 6-7 Agustus 2025, menghadirkan 79 perusahaan teknologi, 63 institusi pemerintah dan universitas, serta 200 pembicara lintas sektor.
Dalam ajang tersebut, Kemendikdasmen memamerkan sejumlah inovasi digital, antara lain Superaplikasi Rumah Pendidikan, Portal Data Pendidikan, Educsirt, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Layanan Satu Aplikasi Jabatan Fungsional PTP, dan program Bug Bounty.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyebut Rumah Pendidikan sebagai platform strategis untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Aplikasi ini memuat berbagai layanan seperti Ruang GTK, Ruang Murid, Ruang Bahasa, Ruang Pemerintah, Ruang Sekolah Mitra, Ruang Publik, dan Ruang Orang Tua.

Sementara itu, Portal Data Pendidikan dirancang untuk menyediakan data agregat terkait guru, tenaga kependidikan, sekolah, dan siswa yang dapat diakses sesuai kebutuhan para pemangku kepentingan. Adapun SPBE yang dikelola Pusdatin menghadirkan layanan elektronik mulai dari perizinan, informasi, hingga transaksi online.
Pusdatin juga bertindak sebagai sekretariat Pembina Jabatan Fungsional Pranata Teknologi Pembelajaran (JF PTP) untuk ASN di seluruh kementerian dan pemerintah daerah. Program Bug Bounty turut menjadi sorotan karena melibatkan guru dan siswa dalam meningkatkan kesadaran keamanan informasi digital.
“Peran Pusdatin sangat sentral dalam digitalisasi pendidikan karena menjadi satu-satunya unit penyelenggara sistem elektronik (PSE) prioritas di Kemendikdasmen,” ujar Suharti dalam pernyataannya.
Pameran ini menjadi ajang pengenalan layanan digital pendidikan kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat kolaborasi pemerintah dan industri teknologi menuju era digital yang lebih inklusif.
