Lombok Tengah, Jurnalekbis.com– Sebuah kapal ikan dilaporkan tenggelam setelah mengalami kebocoran di ruang mesin di perairan Teluk Awang, Lombok Tengah, pada Sabtu (16/8/2025) sore. Tiga anak buah kapal (ABK) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh tim SAR gabungan.
Koordinator Unit Siaga SAR mandalika/">Kuta Mandalika, Arya Made Kresna, mengatakan kapal tersebut sebenarnya sedang dalam perjalanan dari Labuhan Haji, Lombok Timur, menuju Benoa, Bali, untuk menjalani proses docking atau perbaikan. Namun, nahas menimpa kapal saat melintas di perairan selatan Lombok.
“Di tengah perjalanan, kapal mengalami kebocoran di kamar mesin yang membuat mesin mati total. Kapal kemudian terbawa arus hingga ke perairan Pantai Kuta,” kata Arya Made Kresna dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).
Kantor SAR Mataram menerima laporan dari Komandan Pos Angkatan Laut (Danpos AL) Teluk Awang mengenai kondisi kapal tersebut. Tim rescue dari Unit Siaga SAR Kuta Mandalika langsung bergerak menuju lokasi menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Setibanya di lokasi, tim SAR segera mengevakuasi tiga ABK ke atas RIB. Mereka adalah:
-
Klemens Sutrisno, asal Lambosia, Konawe Selatan
-
Usman Wala, asal Poasia, Kendari
-
Enggel Bert Faimau, asal Kampung Pisang, Ambon
Seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Namun, kapal yang mereka tumpangi tak bisa diselamatkan dan akhirnya tenggelam setelah dihantam gelombang laut.
“Tim rescue bersama unsur TNI AL, Polri, dan warga setempat kemudian membawa seluruh ABK ke Dermaga Kuta Mandalika. Mereka tiba dengan selamat pada pukul 20.58 WITA,” jelas Arya.a
Dalam operasi penyelamatan tersebut, tim SAR mendapat dukungan penuh dari TNI, Polri, dan warga sekitar. Kolaborasi tersebut membuat proses evakuasi berjalan cepat meski situasi cukup berisiko.
Kresna menambahkan, ketiga ABK saat ini sudah berada dalam kondisi stabil setelah sempat mengalami kelelahan akibat insiden tersebut.
“Syukurlah mereka bisa diselamatkan tepat waktu. Koordinasi dengan semua unsur berjalan baik sehingga tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapan teknis kapal sebelum berlayar. Kebocoran di ruang mesin menjadi salah satu faktor risiko yang kerap memicu kecelakaan laut di wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama di jalur perairan selatan Lombok yang dikenal berombak besar.
Kantor SAR Mataram mengimbau para pemilik kapal dan nelayan untuk memastikan kondisi mesin, pompa, serta peralatan keselamatan berfungsi dengan baik sebelum melaut.
