Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Tangis histeris pecah saat keluarga N (27), korban pembunuhan sadis yang jasadnya ditemukan dicor dalam sumur di Desa Parampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, mendengar kabar kematiannya. Sejumlah anggota keluarga bahkan sempat pingsan sehingga harus ditenangkan warga dan petugas di lokasi.
N, yang merupakan warga Desa Beleka, Kecamatan Gerung, ditemukan meninggal dunia setelah hilang selama 19 hari. Proses evakuasi jenazah korban berlangsung dramatis dan memakan waktu sekitar sembilan jam. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sudah dicor semen di kedalaman tiga meter sumur di sebuah perumahan.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, menyebut pelaku pembunuhan adalah pacar korban sendiri, berinisial IM, yang sudah diamankan polisi. “Pelaku sempat mengakui perbuatannya saat dilakukan pemeriksaan. Kami juga masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan kondisi korban,” ujar Yasmara.
Fakta baru yang mencengangkan terungkap dari penyelidikan polisi. IM ternyata sempat berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan membuat laporan palsu ke Polsek Gerung. Ia berpura-pura menjadi korban pencurian dan menuding N telah membawa kabur motornya.
Kepala Desa Beleka, Islahuddin, membenarkan informasi tersebut setelah mendapat laporan dari pihak kepolisian. “Saya dengar langsung dari Kanit Reskrim Polsek Gerung bahwa pelaku sempat datang melaporkan motornya dicuri oleh korban. Tapi untuk detailnya bisa dikonfirmasi langsung ke kepolisian,” kata Islahuddin.

Menurutnya, laporan palsu itu justru memperkuat dugaan polisi terhadap IM. Dari hasil penyelidikan, aparat berhasil menemukan fakta bahwa N menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh pacarnya sendiri.
Korban N pertama kali dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 12 Agustus 2025 setelah tidak pulang sejak 10 Agustus. Selama 19 hari, pihak keluarga bersama aparat desa dan polisi terus berusaha mencari keberadaan N.
“Korban ini dilaporkan hilang 19 hari. Kami dari pihak desa bersama kepolisian sudah berupaya, akhirnya korban ditemukan, meskipun dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan tidak utuh,” ungkap Islahuddin.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. “Kami ikut berduka dan memohon maaf kepada keluarga. Ini memang peristiwa yang menyedihkan, tapi berkat kerja keras kepolisian, kasus ini bisa diungkap,” tambahnya.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif pembunuhan sadis tersebut. Dugaan sementara, pelaku sengaja mengubur korban dalam sumur dan menutupinya dengan cor semen agar tidak diketahui warga sekitar.
“Motif masih kami dalami. Status hukum pelaku akan diputuskan setelah gelar perkara, sementara hasil autopsi akan menjadi bahan utama penyelidikan,” kata Kapolres Lombok Barat.
Korban N diketahui bekerja sebagai pegawai rumah makan di Lombok Barat, sementara IM bekerja serabutan dan terakhir berprofesi sebagai tukang parkir di Mataram. Keduanya menjalin hubungan asmara sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
Kematian N meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Beleka. Tangisan histeris keluarga korban menggema saat jasad N berhasil diangkat dari sumur. Banyak warga yang ikut menyaksikan proses evakuasi mengaku tidak menyangka hubungan asmara korban justru berakhir tragis dengan pembunuhan keji.
