[ytplayer id='15931']
News

Terpeleset di Rinjani, Pendaki Asal Belgia Dievakuasi Pakai Tandu

×

Terpeleset di Rinjani, Pendaki Asal Belgia Dievakuasi Pakai Tandu

Sebarkan artikel ini
Terpeleset di Rinjani, Pendaki Asal Belgia Dievakuasi Pakai Tandu
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Seorang pendaki perempuan berkewarganegaraan Belgia, De Vuyst Angke (28), mengalami kecelakaan saat mendaki rinjani/">Gunung Rinjani. Korban terpeleset di jalur curam menuju Danau Segara Anak dan harus dievakuasi tim gabungan secara dramatis menggunakan tandu.

Insiden ini terjadi pada Selasa, 9 September 2025. Menurut informasi yang diterima, korban sedang dalam perjalanan turun dari sembalun/">Pelawangan Sembalun bersama 12 rekannya dan lima pemandu wisata saat kejadian nahas menimpanya.

“Korban diduga terpeleset karena kurang berhati-hati saat melewati jalur yang menurun,” ungkap Ketua Tim Evakuasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Gede Mustika.

Usai menerima laporan, tim gabungan yang terdiri dari TNGR dan relawan langsung bergerak menuju lokasi. Korban ditemukan dalam kondisi syok dan mengalami luka lecet di paha, sehingga evakuasi segera dilakukan. Mengingat medan yang berat dan kondisi cuaca yang tidak menentu, proses evakuasi membutuhkan penanganan khusus.

Baca Juga :  Pendaki Asal Swiss Meninggal Terjatuh di Bukit Anak Dara Rinjani Lombok

“Korban sudah dibawa ke shelter darurat di jalur pendakian untuk mendapatkan perawatan awal. Tidak mungkin evakuasi dilakukan malam hari karena berbahaya,” tambah Gede Mustika.

Korban sempat bermalam di shelter darurat di bawah pengawasan tim medis yang didampingi dokter dari Sembalun. Pagi harinya, Rabu, 10 September 2025, tim evakuasi memulai proses penurunan korban dengan tandu.

“Pagi ini korban sudah dibawa turun dengan tandu menuju Sembalun. Diperkirakan pukul 11.00 atau 12.00 siang ini korban sudah tiba di bawah,” jelas Gede.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan. Gede Mustika menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu di jalur pendakian Gunung Rinjani.

Baca Juga :  Bocah 7 Tahun Hanyut di Parit Semogen

“Kami mengimbau semua pendaki untuk selalu memperhatikan keselamatan dan berhati-hati, terutama di jalur-jalur yang rawan,” tegasnya.

Pihak TNGR juga terus melakukan pemantauan ketat terhadap jalur pendakian untuk memastikan keamanan para pendaki dan meminimalisir risiko kecelakaan serupa. Kondisi De Vuyst Angke dilaporkan stabil dan akan segera mendapat penanganan medis lebih lanjut setelah tiba di posko Sembalun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *