Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Ribuan peserta dari berbagai daerah hingga mancanegara memadati Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mengikuti Pocari Sweat Run 2025 kategori Sunset Run pada Sabtu (13/9/2025) sore. Ajang lari berskala nasional ini mencatat lebih dari 4 ribu pelari ikut serta dalam kategori sore hari, sebelum dilanjutkan dengan Sunrise Run pada Minggu (14/9/2025) pagi yang diperkirakan diikuti jumlah peserta serupa.
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang turut hadir dalam pembukaan acara mengaku bangga atas tingginya antusiasme masyarakat. Menurutnya, ajang ini bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mampu mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
“Alhamdulillah, ini benar-benar menambah semangat. Sore ini lebih dari 4 ribu pelari mengikuti Sunset Run dan besok pagi insyaallah jumlahnya sama untuk Sunrise Run. Setelah 12 tahun Pocari Sweat hadir, baru kali ini Sunset dan Sunrise Run diadakan di luar Bandung, dan Lombok menjadi tuan rumah pertamanya,” ujar Iqbal.
Ia menegaskan, NTB akan terus mendukung event besar yang berpotensi menggerakkan perekonomian masyarakat. “Hari ini kita dapat sehatnya, sekaligus pariwisatanya. Sejak awal kita mendukung penuh event ini, karena bagi kami ini sebuah trial yang baik untuk penyelenggaraan sekelas internasional. Kita punya MotoGP, dan Pocari Sweat Run ini bisa menjadi pemanasan dalam menyambut MotoGP Mandalika,” tambahnya.

Pocari Sweat Run sendiri sudah memasuki tahun ke-12 penyelenggaraan. Namun, untuk pertama kalinya ajang ini hadir di Lombok dengan konsep berbeda: Sunset dan Sunrise Run. Menariknya, rute lari kali ini menggunakan lintasan Sirkuit Mandalika, sehingga memberikan pengalaman yang tidak biasa bagi para peserta.
Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Wina Puspitasari, menyebut Mandalika dipilih karena menawarkan keunikan wisata dan daya tarik internasional. “Setelah 12 tahun, pertama kalinya kami mengadakan di Lombok dengan mengangkat tema sport tourism. Harapannya, pelari tidak hanya berlari, tapi juga bisa berwisata. Sirkuit ini luar biasa, dan pelari merasa sangat excited bisa merasakan pengalaman lari di lintasan balap kelas dunia,” jelas Wina.
Ia juga menegaskan, partisipasi peserta sangat luar biasa. Dari total 9 ribu peserta, sekitar 70 persen berasal dari luar Lombok, termasuk pelari internasional. “Kalau para runners happy, tentu kami akan evaluasi untuk menjadikan event ini sebagai agenda tahunan di Lombok,” tambahnya.
Ajang lari massal seperti Pocari Sweat Run terbukti mampu menjadi magnet baru bagi pariwisata NTB. Ribuan peserta dari luar daerah tidak hanya datang untuk berlari, tetapi juga menikmati keindahan alam Lombok, mulai dari pantai, kuliner, hingga budaya lokal.
Pemerintah daerah pun berharap, ke depan semakin banyak event olahraga berkelas internasional yang digelar di Mandalika. Dengan infrastruktur yang mumpuni, mulai dari hotel, bandara, hingga sirkuit, NTB diyakini siap menjadi destinasi sport tourism utama indonesia/">di Indonesia.
Pocari Sweat Run Mandalika menjadi momentum penting, sekaligus bukti nyata bahwa olahraga bisa berjalan beriringan dengan promosi pariwisata. Dengan dukungan pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, event ini diharapkan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, bahkan bisa menjadi salah satu ikon sport tourism di Indonesia.
