NasionalNews

Kemenhaj Benahi Pelayanan Haji, NTB Dapat Tambahan Dua Kloter

×

Kemenhaj Benahi Pelayanan Haji, NTB Dapat Tambahan Dua Kloter

Sebarkan artikel ini
Kemenhaj Benahi Pelayanan Haji, NTB Dapat Tambahan Dua Kloter
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Timur, Jurnalekbis.comMenteri Haji dan Umrah (Menhaj) Mochamad Yusuf Hasyim menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperbaiki pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Sebagai kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) terus berbenah dengan belajar dari berbagai kekeliruan di masa lalu demi memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Menhaj Yusuf Hasyim saat berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam rangka menghadiri peringatan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Anjani, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Sabtu (12/10/2025).

“Pelayanan kesehatan bagi calon jamaah kita dinilai pemerintah Arab Saudi masih kurang bagus. Begitu juga dengan pembagian kuota haji yang belum sepenuhnya sesuai dengan amanat Undang-Undang Haji,” ujar Yusuf Hasyim di hadapan ribuan jamaah dan santri yang hadir.

Baca Juga :  Dadang Ditemukan Selamat di Jurang Nanga Tumpu Setelah 24 Jam Hilang

Ia menjelaskan, salah satu fokus utama Kemenhaj saat ini adalah memastikan kesiapan infrastruktur pelayanan haji di seluruh Indonesia, terutama di kantor-kantor urusan haji daerah. Menurutnya, fasilitas yang memadai menjadi kunci dalam memberikan kenyamanan dan efisiensi kepada calon jamaah.

Selain melakukan pembenahan internal, Kemenhaj juga telah menyampaikan aspirasi kepada DPR RI agar sistem pembagian kuota haji diubah menjadi berbasis masa tunggu antrean. Dengan skema ini, daerah yang memiliki masa tunggu panjang akan mendapat prioritas tambahan kuota.

“Untuk NTB, kami sudah usulkan tambahan dua kloter. Dari total sekitar 4.000 calon jamaah, tambahan ini akan membantu mengurangi masa antrean yang saat ini mencapai 28 tahun menjadi sekitar 26 tahun,” jelasnya.

Baca Juga :  558 Pelanggar Ditilang Selama 12 Hari Operasi Keselamatan Rinjani 2024 di Mataram

Dalam kesempatan yang sama, Menhaj Yusuf Hasyim juga menyinggung soal pentingnya semangat keilmuan dan keislaman dalam membangun bangsa. Ia menyinggung hubungan historis antara dua tokoh besar ulama Indonesia, yakni pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dan pendiri Nahdlatul Wathan (NW) KH Zainuddin Abdul Majid.

“Keduanya sama-sama belajar di Mekkah dan memiliki sanad keilmuan yang sama. Jadi tidak ada alasan untuk mempertentangkan pemikiran atau perjuangan mereka,” kata Yusuf Hasyim.

Ia berpesan kepada para pengasuh dan pengelola pondok pesantren NW agar tetap menjaga nilai-nilai perjuangan dan kemandirian yang diwariskan oleh para pendiri. “Keturunan langsung dan penerusnya harus terus berkhidmat agar lembaga pendidikan ini tetap berdikari dan relevan dengan zaman,” tambahnya.

Baca Juga :  Gus Muzayyin: NTB Milik Bersama, Jangan Rusak dengan Anarkis

Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. L. Muhamad Iqbal yang turut hadir dalam acara tersebut menilai perjuangan kedua tokoh ulama besar tersebut memiliki kesamaan dalam semangat kebangsaan.

“Kalau KH Hasyim Asy’ari dikenal dengan revolusi jihadnya, maka KH Zainuddin Abdul Majid dikenal dengan revolusi pendidikannya. Keduanya pahlawan nasional yang berjasa besar bagi bangsa ini,” ucap Iqbal.

Iqbal juga mengapresiasi kiprah Nahdlatul Wathan yang telah melahirkan ribuan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. “Ikhtiar dan perjuangan revolusioner selama 90 tahun telah nyata dirasakan masyarakat. Kini tinggal bagaimana NW memperluas perannya dalam pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.

Peringatan 90 tahun Madrasah NWDI ini menjadi momentum refleksi dan sinergi antara pemerintah dan pesantren untuk memperkuat nilai keislaman, pendidikan, serta kesejahteraan umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *