News

Akhmad Munir Ingatkan Wartawan: Jauhi Plagiarisme dan Hoaks

×

Akhmad Munir Ingatkan Wartawan: Jauhi Plagiarisme dan Hoaks

Sebarkan artikel ini
Akhmad Munir Ingatkan Wartawan: Jauhi Plagiarisme dan Hoaks

Bandarlampung, Jurnalekbis.com Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, mengingatkan seluruh jurnalis agar terus memperkuat integritas dan profesionalitas di tengah perubahan cepat industri media. Pesan itu disampaikan Munir saat menghadiri kegiatan Pekan Pendidikan Wartawan yang digelar PWI Lampung di Bandarlampung, Senin (17/11).

Dalam sambutannya, Munir menegaskan bahwa adaptasi bukan hanya soal mengikuti teknologi, melainkan tetap berpegang pada jati diri seorang wartawan. “Apa yang harus dilakukan dalam beradaptasi pertama menjaga integritas dan kualitas wartawan. Artinya wartawan harus makin memperkuat jati diri profesional dengan menguatkannya dengan kaidah-kaidah jurnalistik,” ujarnya.

Munir yang juga menjabat Direktur Utama LKBN Antara itu menekankan pentingnya akurasi, ketelitian, serta verifikasi data dari sumber tepercaya. Menurutnya, kualitas sebuah berita ditentukan oleh proses kerja jurnalistik yang benar. “Wartawan harus mencari fakta yang akurat, memverifikasi data dari sumber yang kredibel atau dapat dipercaya sehingga karya-karyanya juga memeriksa dan berdasarkan kaidah jurnalistik,” jelasnya.

Baca Juga :  Relawan Ganjar Bina Generasi Z dan Milenial, Komitmen Lahirkan Pengusaha Muda Berkelas

Lebih jauh, Munir memperingatkan jurnalis agar tidak terjebak dalam kebiasaan buruk seperti copy paste atau menduplikasi karya orang lain. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) oleh sebagian wartawan yang tidak sesuai etika. “Jangan sampai wartawan itu ikut penyakit seperti copy paste atau menjiplak karya lain, memakai AI dan katanya-katanya. Pakai teknologi AI itu boleh digunakan tapi sebagai alat bantu tools wartawan,” tegasnya.

Di tengah derasnya arus informasi, Munir menilai peran PWI sangat strategis dalam menjaga nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI. Menurutnya, organisasi profesi harus tetap menjadi benteng dalam menjaga persatuan. “PWI harus terus tegak menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), persatuan dan kesatuan dengan tetap memegang nilai-nilai perjuangan yang selama ini diperjuangkan,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa jurnalis wajib berdiri paling depan dalam melawan hoaks dan disinformasi yang semakin marak di ruang digital. “Wartawan harus melawan berita-berita yang tidak benar, anti hoaks, disinformasi, apalagi fitnah dan berita bohong harus dilawan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kerja Sama Kemendikdasmen dan KLH untuk Pendidikan Ramah Lingkungan

Tak hanya soal etika, Munir juga menyoroti tekanan yang dihadapi perusahaan media akibat perubahan ekosistem digital yang cepat. Ia menyebut PWI bersama asosiasi pers lainnya tengah memperjuangkan insentif perpajakan bagi perusahaan media agar tetap bisa bertahan. “Kami sedang meminta kepada pemerintah bagaimana perusahaan pers dapat insentif dari perpajakan. Ini kita sedang berjuang kepada Dirjen Pajak agar perusahaan media dapat insentif itu,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal yang turut hadir, menilai peran wartawan sangat penting dalam mempromosikan potensi daerah. Ia menyebut berita yang akurat bisa mendorong investor masuk ke Lampung. “Dengan berita-berita yang akurat, jurnalis dapat membantu daerah memperkenalkan produk unggulannya agar para pengusaha ingin berinvestasi di provinsi ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Baca Juga :  Ngabuburit Jeruji: Bukti Keberhasilan Program Pembinaan Lapas

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menambahkan bahwa Pekan Pendidikan Wartawan menjadi urgensi karena tingginya jumlah wartawan baru di provinsi tersebut. Ia menyebut keanggotaan PWI Lampung kini termasuk yang terbesar di Indonesia. “Jumlah anggota PWI Lampung kini salah satu yang tertinggi bahkan mungkin tertinggi di Indonesia. Hal itu terlihat dari jumlah suara kami di kongres PWI yang sama dengan Jawa Barat, yakni lima suara,” katanya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas jurnalis di Lampung sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pemberitaan di tengah tantangan baru industri media.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *