Lombok Timur, Jurnalekbis.com — Operasi pencarian terhadap seorang penumpang kapal ferry rute Poto Tano–Kayangan yang diduga melompat ke laut memasuki hari kedua. Kantor SAR Mataram melalui Tim Rescue Pos SAR Sumbawa masih menyisir perairan Selat Alas untuk menemukan Nani Idayanti (50), warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Insiden ini terjadi pada Senin (1/12), sekitar 20 menit setelah kapal bertolak dari Pelabuhan Poto Tano. Informasi awal diterima Kantor SAR Mataram dari KP3 Pelabuhan Kayangan, yang melaporkan adanya seorang penumpang perempuan yang terlihat melompat ke laut berdasarkan rekaman CCTV kapal.
Korban diketahui berangkat menggunakan kapal ferry pada pukul 10.30 WITA. Saat dilakukan pengecekan oleh petugas kapal, ditemukan satu unit sepeda motor yang ditinggalkan korban di dek tanpa kunci kontak. Tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di dalam kapal, sehingga dugaan kuat mengarah pada aksi melompat ke laut sebagaimana terekam CCTV.
Koordinator Pos SAR Sumbawa, M. Firdaus, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan metode penyisiran permukaan laut menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). “Kami melakukan penyisiran di lokasi korban melompat dan wilayah sekitar menggunakan Rigid Inflatable Boat,” ujarnya.
Hingga Selasa (2/12), upaya pencarian masih berlangsung dengan cakupan area yang diperluas mengikuti arah arus dan pola pergerakan laut. Kondisi cuaca di sekitar perairan Selat Alas terpantau cukup kondusif, namun gelombang yang berubah-ubah menjadi tantangan bagi tim di lapangan.
Operasi SAR melibatkan sejumlah unsur gabungan, termasuk TNI, Polri, KUPP Poto Tano, KUPP Kayangan, KP3 Poto Tano, KP3 Kayangan, serta pihak-pihak terkait lainnya. Tim gabungan dibagi ke beberapa sektor pencarian, mulai dari titik jatuhnya korban hingga area yang diperkirakan menjadi zona hanyut sesuai perhitungan Search and Rescue Unit (SRU).
Pihak SAR juga terus melakukan komunikasi dengan unit navigasi kapal-kapal yang melintas di jalur Poto Tano–Kayangan untuk meningkatkan kewaspadaan apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Meski operasi telah memasuki hari kedua, hingga berita ini diturunkan korban belum ditemukan. Proses pencarian masih dilakukan secara intensif, mengingat kondisi laut yang dapat mempengaruhi jarak hanyut dalam waktu singkat. Pencarian tidak hanya difokuskan pada perairan permukaan, tetapi juga pemantauan dari titik-titik darat terdekat yang memungkinkan korban terhempas arus ke bibir pantai.
Kasus penumpang melompat dari kapal ferry bukan kali pertama terjadi di jalur Poto Tano–Kayangan, sehingga otoritas pelabuhan mengingatkan pentingnya peningkatan pengawasan, terutama terhadap penumpang dengan gelagat mencurigakan atau yang bepergian seorang diri. Pihak pelabuhan juga kembali menekankan pentingnya edukasi keselamatan perjalanan laut bagi seluruh penumpang.
Operasi SAR diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan sesuai prosedur standar. Kantor SAR Mataram menjadwalkan evaluasi harian untuk menilai efektivitas pola pencarian dan menentukan perluasan area pencarian jika diperlukan.
Tim SAR meminta masyarakat yang tinggal di pesisir sekitar Selat Alas untuk segera memberikan informasi jika melihat tanda-tanda yang berkaitan dengan korban.
Pencarian akan terus dilanjutkan hingga batas waktu operasi terpenuhi atau hingga korban berhasil ditemukan.












