News

Erupsi Gunung Lewotobi Picu Gangguan Penerbangan di Bandara Lombok

×

Erupsi Gunung Lewotobi Picu Gangguan Penerbangan di Bandara Lombok

Sebarkan artikel ini
Erupsi Gunung Lewotobi Picu Gangguan Penerbangan di Bandara Lombok

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Erupsi lewotobi/">Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin meluas, dengan abu vulkanik yang kini telah terdeteksi hingga ke selatan Pulau Lombok dan Sumbawa.

Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Kadek Katriavi Karlina, mengatakan, sebaran abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki mulai mencapai wilayah selatan Pulau Lombok dan Sumbawa, yang sebelumnya hanya terdeteksi di sekitar area gunung tersebut.

“Dampak dari erupsi ini cukup signifikan, terutama terkait dengan gangguan penerbangan di Bandara Lombok. Beberapa penerbangan, terutama yang menuju arah timur, terpaksa dibatalkan untuk memastikan keselamatan,” ungkap Kadek.

Baca Juga :  Pulau Moyo Terang Benderang 24 Jam, Membuka Peluang Baru Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Meski demikian, ia menekankan bahwa Pulau Lombok sendiri masih aman dari dampak langsung erupsi Gunung Lewotobi. “Pulau Lombok masih aman dari erupsi gunung tersebut, sehingga operasional Bandara Lombok tetap berjalan normal meski ada pembatalan beberapa penerbangan,” tambah Kadek.

Akibat dari abu vulkanik yang terdeteksi meluas, sejumlah penerbangan di Bandara Lombok, khususnya yang menuju arah timur, terpaksa dibatalkan. Namun, kegiatan penerbangan lainnya yang tidak terpengaruh oleh abu vulkanik tetap berjalan seperti biasa.

“BMKG tetap menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi dampak lanjutan dari erupsi ini,” imbau Kadek.

Selain gangguan pada sektor penerbangan, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah terdampak abu vulkanik untuk selalu berhati-hati.

Baca Juga :  Bandara Lombok Mendapat Penghargaan Pelayanan Terbaik dari INACA

“Kami menghimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan, terutama pernapasan,” ujar Kadek .

Penyebaran abu vulkanik dapat mengganggu kualitas udara, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat masalah pernapasan. Oleh karena itu, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan menjadi langkah preventif yang disarankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *