News

Tanggapan TGB Terhadap Ucapan Tokoh Agama Viral di Mimbar Pengajian

×

Tanggapan TGB Terhadap Ucapan Tokoh Agama Viral di Mimbar Pengajian

Sebarkan artikel ini
Tanggapan TGB Terhadap Ucapan Tokoh Agama Viral di Mimbar Pengajian

Mataram , Jurnalekbis.com – Kehebohan di media sosial baru-baru ini kembali mencuat setelah viralnya ucapan seorang tokoh agama di atas mimbar pengajian yang dinilai kurang pantas. Menanggapi hal ini, TGB Muhammad Zainul Majdi, seorang ulama nasional sekaligus Ketua Umum PB NWDI, memberikan pandangan yang penuh hikmah dan pembelajaran. Berikut adalah tiga poin utama yang disampaikan TGB, memberikan refleksi mendalam bagi umat Islam.

TGB Zainul Majdi mengingatkan kembali pelajaran dasar yang diajarkan sejak dini, yaitu menjaga lisan. Ia mengutip mahfudzot yang dipelajari saat di Ibtidaiyah atau sekolah dasar:

“Keselamatan seorang manusia terletak pada bagaimana dia menjaga ucapannya.”

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya berbicara dengan hati-hati, terlebih bagi mereka yang memiliki posisi sebagai panutan masyarakat. Dalam pandangan TGB, setiap ucapan, terutama dari mimbar dakwah, memiliki dampak luas sehingga harus dijaga agar mencerminkan nilai-nilai Islam yang mulia.

Baca Juga :  Tangisan Pilu Gibran, Bayi 1,5 Bulan Penderita Hidrosefalus Menanti Uluran Tangan Dermawan

TGB menegaskan bahwa mimbar pengajian adalah simbol kehormatan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, setiap orang yang menyampaikan ceramah dari mimbar tersebut sejatinya sedang meminjam kehormatan Rasulullah.

“Mimbar yang mulia milik orang mulia tentu tidak pantas untuk kita isi dengan sesuatu yang hina dan tidak sesuai dengan kemuliaan,” jelas TGB.

Pesan ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran para tokoh agama untuk menjaga etika dan adab dalam berdakwah, sehingga mimbar tetap menjadi medium yang menyebarkan kebaikan dan kebijaksanaan, bukan kebencian atau penghinaan.

Baca Juga :  TGB Tegaskan Dukungan untuk Pasangan Zulkieflimasnyah-Uhel

Poin terakhir yang disampaikan TGB adalah prinsip kemuliaan manusia dalam Islam. Ia menekankan bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh status sosial atau jabatan, melainkan amal perbuatannya.

“Orang yang mengisi waktunya dengan amal dan pekerjaan yang halal, walaupun terkadang dipandang sebelah mata oleh manusia, adalah orang yang mulia di sisi Allah SWT,” ungkap TGB.

Untuk mempertegas pesan ini, TGB mengisahkan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW mencium tangan Muadz bin Jabal yang kasar karena kerja kerasnya. Rasulullah berkata:

“Ini tangan yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Inilah tangan yang tidak akan disentuh oleh api neraka.”

Cerita ini menjadi pengingat bahwa pekerjaan halal, sekecil atau serendah apa pun di mata manusia, memiliki nilai tinggi di sisi Allah SWT.

Baca Juga :  Irpan Suriadinata: GP Ansor NTB Siap Kawal Pilkada Damai dan Demokratis

Pernyataan TGB Muhammad Zainul Majdi memberikan pelajaran penting bagi masyarakat, terutama para tokoh agama, untuk menjaga ucapan dan perilaku, terlebih saat berdakwah dari mimbar. Mimbar adalah simbol kehormatan Nabi Muhammad SAW, sehingga harus digunakan untuk menyampaikan pesan yang baik, bijak, dan penuh hikmah.

Selain itu, TGB juga mengingatkan bahwa Islam sangat menghargai kerja keras dan amal halal. Dengan mengisi waktu dengan aktivitas yang diridhai Allah, seseorang akan memperoleh kemuliaan sejati, baik di dunia maupun akhirat. Pesan ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk senantiasa menjaga adab, baik dalam bertutur kata maupun beramal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *