News

Banjir dan Longsor Terjang Kabupaten Bima

×

Banjir dan Longsor Terjang Kabupaten Bima

Sebarkan artikel ini

Mataram, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang oleh bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah Kabupaten Bima. Bencana ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut pada sore hingga malam hari. Kejadian tersebut menimbulkan dampak luas terhadap kehidupan masyarakat, dengan lebih dari 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Banjir dan longsor ini juga memaksa beberapa warga mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai peristiwa tersebut, penanganan yang dilakukan oleh BPBD NTB, serta langkah-langkah antisipasi yang perlu diambil masyarakat dalam menghadapi musim hujan yang puncaknya diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Pada 28 Desember 2024, wilayah Kabupaten Bima, NTB, menghadapi dua jenis bencana alam yang cukup parah, yaitu banjir dan tanah longsor. Kejadian tersebut dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi di beberapa kecamatan, mulai pukul 15.00 WITA hingga 19.00 WITA. Hujan deras yang turun dalam waktu yang cukup lama menyebabkan sejumlah sungai dan saluran air tidak mampu menampung volume air yang masuk, sehingga terjadi luapan yang menggenangi permukiman warga.

Banjir melanda Desa Jia di Kecamatan Sape dan Desa Tonda di Kecamatan Madapangga. Akibatnya, sebanyak 410 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 410 unit rumah terendam banjir. Meski intensitas hujan telah berkurang dan air mulai surut, kondisi tersebut menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Sinergi PT Autore dan Posal: Bantuan Air Bersih untuk Tanjung Luar

Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Doridungga, Kecamatan Donggo. Longsor tersebut mengakibatkan rusaknya satu unit rumah yang tertimpa material longsoran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerusakan rumah yang tertimpa longsor cukup parah, memaksa pemilik rumah untuk mencari tempat tinggal sementara. Kejadian ini menunjukkan betapa rawannya wilayah Kabupaten Bima terhadap potensi tanah longsor, terutama di daerah-daerah yang memiliki kontur perbukitan atau lereng yang curam.

Tanggap cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB segera dilaksanakan. Kepala BPBD NTB, H. Ahmadi, menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima dan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik. Sebagai langkah awal, Tim BPBD Kabupaten Bima melakukan asesmen dampak bencana untuk mengetahui secara lebih mendetail seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan dan kebutuhan masyarakat yang terdampak.

 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendata kerusakan rumah dan jumlah korban terdampak, serta melakukan pelaporan dan diseminasi informasi untuk memberi tahu masyarakat dan pihak terkait mengenai situasi terkini. Meskipun air sudah surut dan sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumah mereka, BPBD terus memantau kondisi terkini untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Baca Juga :  Banjir Landa Kabupaten Bima dan Sekitarnya: Ribuan Warga Terdampak

Provinsi NTB kini sudah memasuki puncak musim hujan, dengan potensi hujan yang cukup signifikan selama 10 hari ke depan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah antisipasi guna mengurangi dampak bencana yang lebih besar.

BPBD NTB menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air dan drainase. Pembuangan sampah di tempat yang tidak semestinya dapat menghambat aliran air, yang dapat menyebabkan terjadinya banjir saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran air berjalan lancar, masyarakat dapat meminimalisir potensi banjir yang lebih besar.

 

Masyarakat juga diimbau untuk rutin membersihkan saluran air dan drainase di sekitar rumah mereka. Hal ini penting untuk memastikan air dapat mengalir dengan lancar tanpa terhambat oleh sampah atau sedimen yang menumpuk. Pembersihan saluran air ini juga harus dilakukan secara berkala, terutama pada musim hujan, untuk menghindari terjadinya luapan air yang dapat merendam rumah dan pemukiman.

Baca Juga :  Usir Wartawanan Dengan Nada Ancaman, Ini Kata Ketua IJTI NTB

Selain banjir dan longsor, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada masa peralihan musim seperti sekarang ini. Kejadian seperti ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan yang sudah lemah atau berisiko tinggi terhadap bencana alam. BPBD NTB menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perubahan cuaca yang cepat dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Selain langkah-langkah yang diambil oleh BPBD dan pihak-pihak terkait lainnya, peran masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai potensi bencana di wilayahnya, serta memiliki kesiapsiagaan yang baik, dapat membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai bencana alam dan langkah-langkah penanganannya perlu terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri.

 

Selain itu, perbaikan dan penguatan infrastruktur, seperti drainase yang lebih baik dan perbaikan jalan yang rawan longsor, juga harus menjadi prioritas pemerintah. Hal ini dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi potensi kerugian yang lebih besar di masa depan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *