Mataram, Jurnalekbis.com – Nusa Tenggara Barat (NTB) unjuk gigi memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya serta kriya lokalnya kepada dunia internasional. Sebanyak 27 duta besar dan delegasi diplomatik dari berbagai negara sahabat terpukau saat mengunjungi NTBMall, Mataram, dalam rangkaian acara Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) 2025 pada Jumat (9/5).
Kunjungan para perwakilan negara asing ini menjadi panggung bagi NTB untuk memperkenalkan secara langsung keberagaman nilai-nilai budayanya, yang terwujud dalam bentuk kriya, kuliner otentik, dan seni pertunjukan yang memukau. Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah langkah strategis untuk membuka pintu kerjasama internasional yang lebih luas, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Setibanya di NTBMall, para delegasi disambut dengan hangat melalui tarian tradisional Rimpu Mbojo yang sarat akan filosofi dan keindahan gerak. Mereka kemudian diajak untuk menyaksikan pameran berbagai produk unggulan NTB, mulai dari kerajinan tangan yang detail, wastra tradisional dengan motif dan warna yang khas, hingga hidangan kuliner yang menggugah selera, merangkum cita rasa dari tiga suku besar di NTB: Mbojo, Samawa, dan Sasak.
Salah satu daya tarik utama dalam acara tersebut adalah kehadiran Tenun Donggo dari Kabupaten Bima. Kain tenun yang kaya akan motif dan makna ini dikenakan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, ME, yang juga menjabat sebagai ketua harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, didampingi oleh Sekretaris Dekranasda NTB, Dra. Nursila, MM.
Balutan Tenun Donggo berwarna hitam dan biru yang dikenakan keduanya bukan tanpa alasan. Warna hitam pada tenun tersebut melambangkan keteguhan, kekuatan, serta akar tradisi yang kuat dalam masyarakat Mbojo. Sementara itu, warna biru merepresentasikan keterbukaan, ketulusan, dan semangat NTB dalam menyambut interaksi dengan dunia luar.
“Hari ini, kita tidak hanya memamerkan produk semata, tetapi kita sedang memperkenalkan narasi budaya dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada mata dunia. Tenun, kuliner, dan berbagai kriya lokal yang kita tampilkan adalah representasi otentik dari masyarakat kami yang bekerja dengan penuh dedikasi dan mewarisi kekayaan leluhur,” ujar Nuryanti dengan penuh semangat.

Ketua Dekranasda NTB, Bunda Sinta M Iqbal, turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, para perajin, serta pelaku kuliner dalam ajang bergengsi seperti IGS. Menurutnya, partisipasi ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat posisi NTB di kancah internasional.
“Kami memiliki visi untuk memastikan bahwa setiap cita rasa kuliner, setiap warna dalam kriya, dan setiap bentuk seni yang dilihat oleh para tamu kehormatan hari ini bukan hanya sekadar pajangan. Lebih dari itu, ini adalah gerbang awal menuju pasar global yang lebih luas bagi produk-produk unggulan NTB,” tegas Bunda Sinta.
Selain keindahan kriya dan wastra, kekayaan kuliner NTB juga sukses memikat selera para tamu negara. Berbagai hidangan khas seperti Ayam Taliwang yang pedas dan gurih, Sate Rembiga dengan cita rasa daging yang meresap, Plecing Kangkung yang segar, serta beragam jenis kopi unggulan seperti Kopi Sembalun dan Kopi Tambora disajikan dengan apik oleh para pelaku UMKM binaan pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian, bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan berbagai stakeholder lainnya.
Antusiasme para duta besar terlihat jelas saat mereka mencicipi setiap hidangan yang disajikan. Pujian demi pujian terlontar atas keotentikan rasa dan kekayaan rempah yang menjadi ciri khas kuliner NTB. Momen ini tidak hanya menjadi ajang promosi kuliner, tetapi juga mempererat hubungan diplomatik melalui pengalaman gastronomi yang berkesan.
Dengan menghadirkan seluruh elemen kekayaan budaya dan ekonomi kreatif dalam satu lokasi yang terpadu, NTB melalui NTBMall membuktikan diri sebagai pusat promosi yang efektif. Kunjungan para duta besar ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan diplomasi melalui budaya dan gastronomi dapat membuka peluang yang lebih besar bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB.
Acara IGS 2025 di NTB ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan citra positif NTB di mata dunia, menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, serta membuka jalan bagi kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. Kekayaan budaya dan alam NTB, yang dipadukan dengan keramah-tamahan masyarakatnya, menjadi modal berharga dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai negara.