Olahraga

PGAWC 2025 di Lombok Tengah: Jafro Megawanto Bidik Podium

×

PGAWC 2025 di Lombok Tengah: Jafro Megawanto Bidik Podium

Sebarkan artikel ini
PGAWC 2025 di Lombok Tengah: Jafro Megawanto Bidik Podium
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Puluhan atlet paralayang terbaik dunia tengah beradu keahlian dalam gelaran seri ketiga Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2025 yang berlangsung di bukit Skylancing Kabupaten Lombok Tengah. Kompetisi bergengsi ini menjadi panggung unjuk gigi para pilot paralayang dari berbagai negara, yang datang dengan satu tujuan: menjadi yang terbaik di angkasa Bumi Sasak.

Di tengah sengitnya persaingan, hadir Jafro Megawanto, atlet paralayang kebanggaan Indonesia asal Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Dengan jam terbang yang tinggi, Jafro turun di dua kategori sekaligus: individual akurasi dan grip. Pengalamannya malang melintang di berbagai kejuaraan internasional, mulai dari Thailand, Malaysia, hingga Eropa dan Amerika (Kanada), menjadikannya salah satu tumpuan harapan Merah Putih.

Baca Juga :  Ketua KONI Lobar : Atlet Adalah Pahlawan, Layak Dihargai

“Kejuaraan yang pernah saya ikuti di Thailand, Malaysia, dan yang di Eropa dan Amerika sekali di Kanada, atmosfernya selalu kompetitif,” ujar Jafro

Namun, ada satu torehan manis yang selalu membekas di benaknya, yakni saat berlaga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. “Alhamdulillah untuk perorangan juara 1 nomor 2 atau 3 dan untuk beregu juga banyak nomor 1 sampai 3,” ucapnya. Jumat (23/5).

Menjelang persaingan di PGAWC Lombok Tengah ini, Jafro mengaku fokus pada persiapan fisik dan mental. “Kalau teknik, insya Allah aman,” katanya dengan optimis.

Namun, ia tak menampik adanya tantangan tersendiri di lokasi perlombaan kali ini. “Di sini kendalanya mungkin kalau anginnya. Kita harus butuh bergerak cepat. Kecepatan angin berapa dan kita harus pengambilannya harus bagaimana yang perlu dipersiapkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Faerozi Toreqottullah: Comeback Spektakuler, Raih Podium Tertinggi di Mandalika

Lebih lanjut, Jafro mengomentari karakter unik dari lokasi perlombaan di Lombok Tengah yang berada di area pantai. “Semuanya sama Mas, semuanya itu bagus semua orang percaya, cuma kan macam-macam karakternya. Ada yang di pantai, ada yang di pegunungan, dan di sini salah satu di pantai dan anginnya yang kencang.

” Menurutnya, karakter angin pantai yang kencang menjadi tantangan tersendiri, menuntut para atlet untuk benar-benar mempersiapkan pendaratan yang tepat. “Target saya di sini podium,” tegas Jafro.

Selain Jafro, atlet paralayang Indonesia lainnya, Naufal Hammam, juga turut ambil bagian dalam ketatnya persaingan di langit Lombok Tengah. Noval turun di kategori akurasi, dan keikutsertaannya kali ini merupakan yang keenam kalinya. Ia pun membagikan pengalamannya berlaga di kancah internasional.

Baca Juga :  InJourney Pastikan Kesiapan Mandalika Jelang GT World Challenge Asia.

 “Ini saya ikut keenam kalinya, sebelumnya saya ikut kejuaraan di Thailand.”ucapnya

Noval kemudian membandingkan pengalamannya bertanding di Thailand dengan di Lombok Tengah. “Perbedaannya lokasi di sini dengan di Thailand, kalau di sini suasana terkendala angin kencang, kalau di Thailand angin kecil. Tapi kalau view jauh lebih bagus di sini dan lebih indah,” ujarnya.

Gelaran PGAWC Seri 3 di Lombok Tengah ini bukan hanya sekadar kompetisi adu ketepatan mendarat. Lebih dari itu, ajang ini menjadi etalase potensi wisata olahraga Indonesia di mata dunia. Keindahan alam Lombok Tengah, dengan garis pantai yang menawan dan angin yang menantang, menawarkan pengalaman yang unik bagi para atlet paralayang. Kehadiran puluhan atlet dari berbagai negara membuktikan daya tarik Indonesia sebagai destinasi olahraga paralayang kelas dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *