Olahraga

Bamsoet Resmi Buka Kejurnas Balap Mobil Perdana di Mandalika

×

Bamsoet Resmi Buka Kejurnas Balap Mobil Perdana di Mandalika

Sebarkan artikel ini
Bamsoet Resmi Buka Kejurnas Balap Mobil Perdana di Mandalika
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Pembukaan Mandalika Festival of Speed yang berlangsung meriah ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo, menandai babak baru dalam dunia otomotif nasional. Para penggemar balap dan praktisi industri antusias menyambut keputusan monumental ini, mengingat Sirkuit Mandalika sebelumnya lebih dikenal sebagai arena balap motor kelas dunia. Minggu (20/7).

Perpindahan lokasi Kejurnas mobil/">balap mobil dari Sirkuit Sentul ke Mandalika bukan tanpa alasan. Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa renovasi Sirkuit Sentul yang sedang berjalan menjadi pemicu utama.

“Ini yang pertama, Kejurnas balap mobil yang selama ini digelar di Sentul, namun kali ini diselenggarakan di Sirkuit Mandalika,” ujar Bambang Soesatyo.

Sirkuit Mandalika, dengan standar internasional yang telah terbukti, menawarkan pengalaman balap yang berbeda. Para pembalap, menurut Bambang Soesatyo, menyambut positif perpindahan ini. “Dengan standar sirkuit internasional dan sempat saya tanya tadi para pembalap, mereka senang dengan Sirkuit Mandalika,” tambahnya.

Baca Juga :  Kontes Mobil Hemat Energi 2023 Selesai, Membuka Pintu bagi Inventor Muda di bidang Teknologi Otomotif

Pemerintah juga menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan olahraga otomotif dengan mempersiapkan anggaran besar untuk mendukung event-event semacam ini. “Cukup bagus kalau setiap hari ada event, pemerintah mempersiapkan untuk membangun dengan anggaran yang cukup besar untuk menampung pembalap-pembalap nasional,” kata Bambang Soesatyo.

Penyelenggaraan Kejurnas ITCR 2025 di Mandalika menjadi pengalaman pertama bagi ESHARK Motorsport dalam menggelar kejuaraan di luar Sirkuit Sentul. Ade Satyaningtyas, Direktur ESHARK Motorsport, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan IMI.

Jujur, baru kali pertama mengadakan Kejurnas balap mobil yang pertama kali digelar oleh ESHARK, karena selama tiga tahun ESHARK Motorsport hanya mengadakan kejuaraan di Sentul,” ungkap Ade.

Tahun 2025 menjadi titik balik bagi ESHARK Motorsport, dengan kesempatan besar untuk membuktikan kapabilitasnya di sirkuit kelas dunia. Ade juga tidak ragu menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan perdana ini, seraya berharap dapat memperbaiki diri di tahun-tahun mendatang dan menarik lebih banyak peserta.

Baca Juga :  Mandalika Festival of Speed Sukses Tarik Ribuan Penonton

“Namun di 2025, kami mendapatkan kejutan, diberikan kepercayaan oleh MGPA dan IMI untuk mengadakan Kejurnas ITCR 2025,” tambahnya.

Salah satu kejutan terbesar bagi ESHARK Motorsport adalah animo peserta yang luar biasa. “Ini merupakan balapan di luar ekspektasi kami, tidak menyangka bahwa yang datang ke Mandalika hampir 61 starter, karena kemarin ekspektasi kami di bawah ini,” papar Ade Satyaningtyas.

Animo pembalap yang pindah ke Mandalika terbukti dua kali lebih banyak dari biasanya, sebuah indikasi positif bagi masa depan balap mobil di sirkuit ini. Faktor daya tarik Sirkuit Mandalika dengan kondisi aspal yang prima dan minim kerikil, sangat kontras dengan kondisi Sirkuit Sentul yang, menurut Ade, sudah mulai rusak.

 “Di Sentul ada kerikil dan aspal sudah mulai rusak, jadi di sini berbanding terbalik, sehingga banyak pembalap bisa dibilang menikmati enaknya sirkuit ini,” jelas Ade.

Baca Juga :  Final Seru bLU CRU Yamaha Sunday Race 2024: Perebutan Gelar Juara di Mandalika

Balapan perdana ini juga menyajikan drama dan keseruan yang memacu adrenalin penonton. Ade Satyaningtyas menceritakan beberapa insiden yang menambah bumbu balapan.

“Untuk balapan ini cukup seru, ada yang terbalik dan terbakar dari segi balap, tentu ini seru, tidak membosankan,” ujarnya,

Meskipun antusiasme tinggi dan kualitas sirkuit yang diakui, penyelenggaraan balap di Mandalika juga menghadapi beberapa kendala, terutama terkait logistik dan infrastruktur pendukung. Ade Satyaningtyas mengakui bahwa beberapa tim mengalami kesulitan.

“Cuma kendala beberapa tim memang bisa diakui sirkuit ini berada di daerah Lombok yang infrastrukturnya, yaitu bengkel,” katanya.

Lokasi Sirkuit Mandalika yang relatif jauh dari pusat-pusat industri otomotif utama di Pulau Jawa menuntut persiapan ekstra bagi tim balap.

“Makanya jika terjadi apa dari Pulau Jawa, kita harus membawa semua peralatan,” tambah Ade.

Ajang balap seperti BRZ Super Series, Kejurnas ITCR, Time Attack, hingga Krida Agya One Make Race dan kelas yang digelar 1200, 1500, dan 3600.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *