FORNASOlahraga

FORNAS VIII: WBAC NTB Persembahkan Medali Emas untuk Bumi Gora

×

FORNAS VIII: WBAC NTB Persembahkan Medali Emas untuk Bumi Gora

Sebarkan artikel ini
FORNAS VIII: WBAC NTB Persembahkan Medali Emas untuk Bumi Gora
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Gemuruh sorak sorai dan rasa bangga membanjiri Lapangan Trisula Yonif 742/SWY, Gebang, Kota Mataram, saat nama tim Wira Bhakti Airsoft Club (WBAC) NTB diumumkan sebagai peraih medali emas di kategori Golden HIT dalam ajang bergengsi Inorga Federasi Airsoftgun Indonesia (FAI) pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Nusa Tenggara Barat. Kemenangan ini bukan hanya sekadar pencapaian penggiat, melainkan bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah yang membara di dada para pegiat airsoft di Bumi Gora.

FORNAS VIII, yang berlangsung meriah di tanah NTB sendiri, menjadi panggung bagi berbagai cabang olahraga rekreasi untuk menunjukkan kebolehan dan menjalin persaudaraan. Di tengah atmosfer kompetisi yang ketat, tim WBAC NTB berhasil menorehkan tinta emas, membawa pulang medali paling bergengsi dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Prestasi ini sekaligus menegaskan bahwa olahraga airsoft, yang seringkali dianggap sebagai hobi semata, memiliki potensi besar untuk berkembang dan menyumbangkan medali bagi daerah di ajang sekelas FORNAS.

Baca Juga :  Suksekan MotoGP, Planogram Goes to Mandalika 2023 Hadir di Bandara Lombok

Kemenangan tim WBAC NTB disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh jajaran Federasi Airsoftgun Indonesia (FAI) NTB. Nona Yantri, Kepala Pengurus Daerah (Kapengda) FAI NTB, tak mampu menyembunyikan rasa bangga dan kebahagiaannya atas capaian bersejarah ini.

“Di kategori Golden HIT, kami (WBAC) berhasil meraih emas! Kami merasa sangat senang, bangga, dan puas dengan teman-teman dari pegiat-pegiat FAI NTB,” ujar Nona Yantri.

Baginya, medali emas ini bukan hanya sekadar kemenangan dalam sebuah pertandingan, melainkan simbol dari dedikasi dan kerja keras yang telah ditanamkan oleh seluruh anggota FAI di NTB. Ini adalah wujud nyata dari pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah dicurahkan untuk mengembangkan olahraga airsoft di provinsi ini.

Baca Juga :  MGPA Ungkap Efek Positif MotoGP: UMKM Naik, Relawan Lokal Terlibat

“Ini adalah bentuk penghargaan yang kami bisa sumbangkan bagi NTB,” tambahnya

Nona Yantri juga menekankan filosofi utama dari FORNAS, yaitu persaudaraan dan kebahagiaan. “Saya berharap seperti semboyan dari FORNAS: ‘Kalah Menang Semua Senang’. Jadi, apa pun yang terjadi dan siapa pun yang menang dan kalah, yang pasti di sini bisa menjalin silaturahmi dan kita mengikuti kegiatan ini dengan penuh kebahagiaan.” Jelasnya.

Di balik kilauan medali emas yang kini menghiasi NTB, terdapat kisah panjang tentang latihan keras, disiplin tinggi, dan tekad baja. Rinto, salah satu anggota kunci dari tim WBAC NTB, berbagi cerita di balik layar persiapan mereka.

“Strategi kami itu setiap minggu kami latihan pagi hingga sore. Kami latihan tetap, memang target kami untuk bisa mendapatkan emas untuk NTB,” ungkap Rinto.

Baca Juga :  Marc Marquez Kembali Mengancam di Sachsenring, Bisakah Quartararo Menahan Dominasinya?

Rinto juga menyoroti durasi dan kualitas latihan yang mereka jalani. “Intinya latihan, dan kami latihan sekitar tiga hingga empat bulan, tapi latihannya cukup intensif sekali dan super keras,” tegasnya.

Yang menarik, latihan tim WBAC NTB tidak dilakukan secara mandiri. “Soalnya kami latihannya dipandu sama anggota dari Batalyon juga,” kata Rinto.

Pengalaman berlatih di bawah bimbingan militer ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis para pemain, tetapi juga membentuk mental mereka menjadi lebih tangguh, disiplin, dan fokus. Mereka terbiasa dengan tekanan, pengambilan keputusan cepat, dan koordinasi tim yang efektif, yang semuanya adalah kunci keberhasilan dalam kategori Golden HIT. Kategori ini menuntut akurasi tembakan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, sehingga setiap gerakan, setiap bidikan, dan setiap koordinasi tim harus dilakukan dengan sempurna.

“Saya cukup senang sudah mendapatkan emas dan ada sumbangsihnya untuk NTB,” tutup Rinto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *