[ytplayer id='15931']
BisnisEkonomiFinancial

Red Flag Keuangan dalam Hubungan: Kenali Tandanya Sebelum Terlambat

×

Red Flag Keuangan dalam Hubungan: Kenali Tandanya Sebelum Terlambat

Sebarkan artikel ini
Red Flag Keuangan dalam Hubungan: Kenali Tandanya Sebelum Terlambat
Kunjungi Sosial Media Kami

jurnalekbis.com/tag/jakarta/">Jakarta, Jurnalekbis.com — Masalah keuangan sering kali menjadi pemicu utama retaknya sebuah hubungan, baik yang baru terjalin maupun yang sudah lama. Sebelum terlambat, penting untuk mengenali tanda-tanda atau ‘red flag’ keuangan yang bisa menjadi sinyal bahaya. Memahami dan mengatasi masalah ini sejak dini dapat membantu pasangan membangun fondasi yang lebih kuat dan menghindari konflik di masa depan.

Salah satu red flag paling umum adalah ketidakjujuran finansial. Ini bisa berupa menyembunyikan utang, gaji, atau kebiasaan belanja yang boros dari pasangan. Pakar keuangan, Risa Wijayanti, CFP, menyatakan, “Kejujuran adalah pondasi utama. Jika sudah ada kebohongan di awal, akan sulit membangun kepercayaan dalam mengelola keuangan bersama.”

Baca Juga :  Ketua KPPU Temui Menkopukm Diskusikan Pentingnya UU Pasar Digital

Selain itu, perbedaan drastis dalam gaya hidup dan prioritas belanja juga perlu diwaspadai. Misalnya, satu pihak sangat hemat dan berorientasi pada tabungan jangka panjang, sementara pasangannya gemar berbelanja barang mewah dan sering menggunakan kartu kredit tanpa perencanaan. Tanpa komunikasi yang baik, perbedaan ini bisa menciptakan jurang pemisah yang lebar.

Utang yang menumpuk juga merupakan red flag yang serius. Terutama jika utang tersebut bersifat konsumtif dan tidak ada rencana jelas untuk melunasinya. “Cari tahu apakah pasangan memiliki utang dan bagaimana cara dia mengelolanya. Ini penting untuk memastikan tidak ada beban finansial yang tiba-tiba muncul di masa depan,” tambah Risa.

Kontrol keuangan yang berlebihan dari salah satu pihak juga patut dipertimbangkan. Hubungan yang sehat harusnya bersifat kolaboratif dalam mengelola keuangan. Jika salah satu pasangan merasa harus meminta izin untuk setiap pengeluaran, ini bisa menjadi tanda ketidakseimbangan kekuasaan yang tidak sehat.

Baca Juga :  PLN dan Pokdarwis Hadirkan Rest Area dan UMKM Store di Bale Mangrove

Terakhir, kurangnya diskusi terbuka tentang masa depan keuangan juga menjadi red flag. Pasangan yang serius harusnya mampu membicarakan rencana jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun. Jika topik ini selalu dihindari, ini bisa menjadi pertanda bahwa visi keuangan mereka tidak sejalan.

Mengenali red flag ini bukan berarti harus segera mengakhiri hubungan. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk membuka komunikasi yang jujur dan mencari solusi bersama. Bicarakan masalah ini secara terbuka dan, jika perlu, cari bantuan dari perencana keuangan profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *