Mataram, Jurnalekbis.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Keamanan Pangan di Sekolah Batch 2, sebagai bagian dari implementasi program prioritas nasional PJAS Aman atau Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman. Kegiatan ini melibatkan 21 guru dari tujuh sekolah intervensi tahun 2025, termasuk sekolah luar biasa untuk memastikan perlindungan generasi emas secara inklusif.
Sekolah peserta Bimtek kali ini terdiri dari SDN 41 Mataram, SDN 12 Cakranegara, SDN 29 Cakranegara, SMPN 20 Mataram, MTsN 2 Mataram, MAN 1 Mataram, serta SLBN 1 Mataram. Keterlibatan SLBN 1 menjadi langkah penting BBPOM Mataram dalam memperluas cakupan perlindungan pangan aman hingga ke kelompok disabilitas.
“Setiap anak adalah aset bangsa. Karena itu, kesehatan mereka harus dijaga melalui konsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi,” ujar Kepala Bagian Tata Usaha BBPOM Mataram, Basuki Murdi Hartono, saat membuka kegiatan, Rabu (18/9/2025).
Program PJAS Aman digulirkan untuk meningkatkan kapasitas komunitas sekolah—mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, hingga pedagang kantin—agar mampu memahami dan menerapkan prinsip keamanan pangan di lingkungan pendidikan.

Basuki menegaskan, melalui pelatihan ini diharapkan muncul kader-kader keamanan pangan sekolah yang mampu melakukan pengawasan dan menyebarkan informasi penting terkait jajanan sehat dan aman kepada seluruh komunitas sekolah. “Kader yang terbentuk nantinya diharapkan bisa menyusun rencana aksi keamanan pangan sekolah dan menanamkan budaya pangan sehat,” katanya.
Selama Bimtek, peserta mendapat materi langsung dari narasumber BBPOM Mataram. Topik utama yang disampaikan antara lain kebijakan keamanan pangan untuk anak usia sekolah, tips memilih dan mengolah pangan yang aman, gizi seimbang, serta edukasi mengenai metode Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa).
Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan pemanfaatan aplikasi BPOM Mobile untuk memudahkan pengecekan legalitas produk pangan. Implementasi keamanan pangan di kantin sekolah dan peran kader dalam mengawasi jajanan sehat menjadi fokus pembahasan.
BBPOM Mataram menekankan bahwa program PJAS Aman bukan hanya sekadar intervensi sesaat, melainkan upaya jangka panjang dalam membangun kesadaran bersama. Melalui peran aktif guru dan komunitas sekolah, budaya konsumsi pangan yang sehat diharapkan bisa terus terjaga.
Kehadiran sekolah inklusif seperti SLBN 1 Mataram menunjukkan komitmen BBPOM untuk melindungi semua anak tanpa terkecuali. “Mari kita wujudkan pangan yang aman, untuk generasi muda berkualitas dan masa depan bangsa,” tutup Basuki.
Program PJAS Aman sendiri menjadi bagian dari prioritas nasional dalam membangun generasi emas Indonesia 2045. Dengan keterlibatan banyak pihak, diharapkan tidak ada lagi kasus pangan berbahaya yang mengancam kesehatan anak di sekolah, baik di kota maupun pelosok daerah.
