BeritaBerita ViralBisnisDaerahEkonomiNewsPasar

Tekan Inflasi, PJ Gubernur Sidak Harga Kebutuhan di pasar    

×

Tekan Inflasi, PJ Gubernur Sidak Harga Kebutuhan di pasar    

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Mataram,- Tim Pengendalian jurnalekbis.com/tag/inflasi/">Inflasi Daerah (TPID) bersama PJ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar sidak untuk  mengecek stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabai dan ikan di Pasar Mandalika, Bertais, Kota Mataram.

“Hari ini kami menindaklanjuti instruksi presiden, pada saat mengumpulkan PJ, dengan salah satu tugas adalah bagaimana melakukan pengendalian inflasi, memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok masyarakat,” ungkap PJ Gubernur NTB,L Gita Ariadi. Rabu (11/11/2023).

Dalam sidak tersebut, Tim pengendali inflasi daerah, langsung mengecek beberapa bahan pokok utama , mulai harga cabai, beras, bawang merah, bawang putih, dan ikan.

“Kami telah mengecek beras dan sebagainya komoditi-komoditi yang lain harga bawang merah dan putih kisaran 28- 30 ribu perkilo gramnya, bawang merah 12-15 ribu dan cabai 50- 60 ribu suasana normal,” ucapnya.

Baca Juga :  Evakuasi Dramatis Kapal Tenggelam Ocean 5 di Perairan Gili Trawangan

Lebih lanjut Lalu Gita Ariadi menegaskan, meski mulai kenaikan harga beberapa bahan pokok, seperti cabai  dan beras, namun pihaknya pastikan ketersediaan masih aman, seperti Bulog bisa memastikan harga beras Bulog dengan harga Rp. 10.900. per Kg kualitas beras medium.

“Kemarin ada pergeseran sedikit tapi yang pasti kebutuhan komoditi-komoditi selalu tersedia stoknya, ini di toko-toko yang menjual beras dengan harga 10.900 dengan kualitas beras bulog juga bagus, dan memastikan dengan secara teratur mendrop beras-beras untuk kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Gita Ariadi memastikan, ketersediaan bahan komoditi seperti cabai yang mulai meroket, di harga Rp, 60.000/kg, stonya masih aman, baik dari petani dari Lombok Tengah dan Lombok Timur.

“Kalau cabai dari lombok tengah dan Lombok Timur masih tersedia kebutuhan masyarakat, ikan upaya kita sampai desember itu akan ada angin barat yang biasanya cauca ekstrim, bagaimana kita tetap mampu ketersediaan ikan, kami telah bahas coldstorid untuk kami segera mintakan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pria Asal Dasan Cermen Ditangkap Polisi Gara-gara Ini

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog NTB, David Susanto mengatakan, untuk SPHP yang telah tersalurkan kepada masyarakat sebanyak 17.000 ton dan masih tersedia sebanyak 19.000 ton, yang akan digunakan untuk program Bantuan pangan, dan SPHP.

“Untuk SPHP sampai saat ini dari Januari hingga bulan ini, kita sudah salurkan kurang lebih sebanyak 17.000, stok kita saat ini sebanyak 19.000 ton, itu untuk program-program bantuan pangan (Bapang) dan SPHP dan stok kita itu sampai Januari dan Februari karena di situ petani sudah mulai panen,” ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan beras dan menekan harga di pasar, Bulog NTB mendistribusikan beras SPHP kepada 17 pedangan atau mitra,dengan rata-rata sekali drop sebanyak 20 ton perhari.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem: Banjir Landa Lombok Tengah, Puting Beliung Terjang Permukiman

“Dalam seminggu dua kali, hari Senin dan Rabu, ada 17 titik pedagang yang kita drop, rata-arat sekali drop kurang lebih sebanyak 20 Ton, kalau beras kita itu beras medium, intinya beras kita aman,” ujarnya.

Selain itu, David melarang keras bagi pedagang atau mitra membuka keemasan beras SPHP untuk di jual eceran, jika ditemukan pihaknya tidak akan segan-segan akan menindak tegas dan memberikan sanksi berupa memutus pendistribusian.

“Tidak boleh beras SPHP itu dibuka kemasannya untuk dijual kembali, harus beliya lima kilo itu, nanti kalau di ecer identitas nya akan hilang dilarang, kalau ditemukan pedagang atau mitra yang melakukan pengenceran dan membuka kemasan beras SPHP kita akan blacklist, tidak akan kami kasih lagi kita coret ,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *