JE-Mataram, – Pertamina mengantisipasi permintaan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami peningkatan jelang Natal dan Tahun baru 2024. Karena biasanya banyak wisatawan atau masyarakat menjalankan libur nataru, sehingga harus dipastikan ketersediaannya mencukupi pada kondisi tersebut.
Manager Commrel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, di tahun-tahun sebelumnya biasanya di akhir tahun disaat menjelang kuota alokasi yang ditugaskan sudah semakin sedikit, bersamaan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat ketika momen natal dan tahun baru. Jika di wilayah pulau Jawa untuk mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan pribadi akan bertambah. Begitu juga diluar wilayah Jawa dan Bali, NTB, bahkan beberapa wilayah tidak merayakan natal dalam artian menjadi wilayah tujuan destilasi anak libur sekolah.
“Secara keseluruhan untuk kesiapan bbm, Pertamina persiapkan untuk menjamin kelancaran para wisatawan atau masyarakat dalam menjalankan hari libur tahun baru, proyeksi persiapan gasoline kurang lebih 1400 KL atau sekitar 1,4% dari rata-rata konsumsi harian Gasoline 1483 per hari di Oktober 2023,” ujar Ahad Rahedi, Kamis (30/11).
Sedangkan untuk gas oil diproyeksikan mengalami penurunan seperti pada tahun lalu. Dengan rata-rata konsumsi harian gasoil sebesar 572 KL per hari di Oktober 2023. Sementara itu, Pertamina sudah mengantisipasi dan mengupayakan dengan melihat tren pertumbuhan di tahun- tahun sebelumnya ada peningkatan kebutuhan yang terjadi di akhir tahun.
“Kami sudah komunikasikan dengan Pemda melalui pemprov maupun pemkab/pemkot agar supaya di masing-masing pemerintah memahami situasi ini, bahwa pertamina melaksanakan distribusi ini sudah berupaya semaksimal mungkin sesusai dengan amanah,” terangnya.
Kemudian belum lagi memasuki masa kampanye pemilu 2024 ini yang kemungkinan akan ada peningkatan permintaan BBM. Pasalnya suka tidak suka, mau tidak mau harus dihadapi masa masa kampanye ini. Dimana pihaknya bersama dengan beberapa pihak lain mengantisipasi bahwa akan ada mobilisasi masa dalam rangka kampanye. Harapannya agar supaya kegiatan yang terkait tersebut juga tidak membebani atau menggerus alokasi untuk masing masing wilayah
“Estimasi kita, hanya bisa lihat data 5 tahun sebelumnya pada 2019. Namun itu tidak relate, dalam artian tidak bisa disamakan dengan sekarang. Karena mungkin jumlah partai politik dan calonnya tidak bisa disamakan. Jadi perlu ada antisipasi tersendiri sebenarnya, hal ini sudah disampaikan ke pemprov,” jelasnya.












