BeritaDaerahNews

Kampung Sade, Desa Adat Suku Sasak yang Menarik Perhatian Wisatawan

×

Kampung Sade, Desa Adat Suku Sasak yang Menarik Perhatian Wisatawan

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Kampung Sade adalah salah satu dusun yang terletak di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, lombok-tengah/">Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat1. Kampung Sade merupakan desa adat suku Sasak, salah satu suku asli yang mendiami Pulau Lombok. Suku Sasak memiliki adat istiadat, jurnalekbis.com/tag/budaya/">budaya, dan produk kreatif yang unik dan menarik, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.

Keunikan Kampung Sade Kampung Sade memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari desa-desa lain di Lombok, antara lain:

Rumah adat tradisional. Rumah-rumah di Kampung Sade dibangun dengan bahan-bahan alami, seperti kayu, bambu, jerami, dan tanah liat. Rumah-rumah ini disebut balai tani, yang berbentuk persegi panjang dengan atap berundak. Lantai rumah dibuat dari campuran tanah liat dan kotoran kerbau, yang dipel hingga mengkilat dan tidak berbau. Rumah-rumah ini memiliki pintu yang rendah, yang melambangkan kesopanan dan kerendahan hati.

Tenun ikat dan songket. Penduduk Kampung Sade memiliki keterampilan menenun kain dengan alat tenun tradisional. Kain yang dihasilkan memiliki motif dan warna yang khas, yang melambangkan filosofi hidup suku Sasak. Kain-kain ini disebut tenun ikat dan songket, yang biasanya digunakan sebagai pakaian adat, selendang, sarung, atau taplak meja.

Baca Juga :  Okupansi Hotel NTB Turun di Januari 2024, Wisman Terus Meningkat

Wisatawan dapat menyaksikan proses pembuatan kain, mulai dari memintal benang, menenun, hingga mewarnai.
Tari dan musik tradisional. Penduduk Kampung Sade juga memiliki kesenian tari dan musik tradisional, yang biasanya ditampilkan saat ada acara adat, seperti pernikahan, khitanan, atau penyambutan tamu. Tari tradisional yang populer adalah tari gendang beleq, tari perang, dan tari rudat. Musik tradisional yang mengiringi tari-tari ini menggunakan alat musik seperti gendang, suling, rebana, dan gong.

Fasilitas dan Aksesibilitas Kampung Sade
Kampung Sade memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk melayani wisatawan, antara lain:

Tempat parkir. Kampung Sade memiliki tempat parkir yang luas dan aman, yang dapat menampung kendaraan roda dua maupun roda empat. Tempat parkir ini berada di depan pintu masuk Kampung Sade, yang mudah dijangkau dari Jalan Raya Praya-Kuta.

Tiket masuk. Wisatawan yang ingin masuk ke Kampung Sade harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Tiket masuk ini digunakan untuk membantu pengembangan dan pelestarian Kampung Sade. Wisatawan juga dapat memberikan sumbangan sukarela jika ingin membantu lebih banyak.

Baca Juga :  Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

Pemandu wisata. Kampung Sade memiliki pemandu wisata yang siap mengantar dan menjelaskan tentang Kampung Sade kepada wisatawan. Pemandu wisata ini biasanya adalah penduduk setempat yang mengenal Kampung Sade dengan baik. Pemandu wisata ini tidak mematok tarif tertentu, tetapi wisatawan dapat memberikan tip sesuai dengan kepuasan mereka.
Toko souvenir. Kampung Sade memiliki toko souvenir yang menjual berbagai produk kreatif dari Kampung Sade, seperti kain tenun ikat dan songket, tas, dompet, gelang, kalung, dan lain-lain. Wisatawan dapat membeli souvenir ini sebagai kenang-kenangan atau oleh-oleh. Harga souvenir ini bervariasi, tergantung pada ukuran, motif, dan kualitasnya.

Kampung Sade memiliki aksesibilitas yang cukup mudah, karena berada di pinggir Jalan Raya Praya-Kuta, yang merupakan salah satu jalan utama di Lombok. Jarak Kampung Sade dari Bandara Internasional Lombok adalah sekitar 11 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 17 menit berkendara. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau ojek untuk menuju ke Kampung Sade.

Aturan dan Etika di Kampung Sade
Kampung Sade merupakan desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan agama. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Kampung Sade harus menghormati dan mengikuti aturan dan etika yang berlaku di sana, antara lain:

Baca Juga :  Trump-Putin: Your toolkit to help understand the story

Berpakaian sopan. Wisatawan harus berpakaian sopan saat masuk ke Kampung Sade, yaitu tidak menggunakan pakaian yang terlalu pendek, ketat, atau transparan. Wisatawan juga harus menutupi bagian tubuh yang dianggap aurat, seperti bahu, dada, dan paha.
Tidak memotret sembarangan. Wisatawan harus meminta izin terlebih dahulu kepada penduduk setempat sebelum memotret mereka atau rumah mereka. Wisatawan juga harus menghargai privasi dan kehidupan penduduk setempat, dan tidak mengganggu aktivitas mereka.
Tidak merusak lingkungan. Wisatawan harus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kampung Sade, yaitu tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak tanaman atau hewan, dan tidak membuat kebisingan yang mengganggu ketenangan penduduk setempat.
Mengikuti arahan pemandu wisata. Wisatawan harus mengikuti arahan dan petunjuk dari pemandu wisata yang menemani mereka. Pemandu wisata akan memberitahu wisatawan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Kampung Sade, serta menjelaskan tentang sejarah, budaya, dan adat istiadat suku Sasak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *