JE-Lombok Tengah- jurnalekbis.com/tag/bank/">Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB terus mendorong pengembangan wisata/">desa wisata untuk memperkuat pariwisata daerah, khususnya pasca pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada sektor ini.
“Pariwisata pasca pandemi menghadapi tantangan berat untuk kembali bangkit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong geliat desa wisata,” ujar Deputi Perwakilan BI NTB, Winda Putri Listya, Rabu (22/5).
Salah satu contoh desa wisata yang dibina oleh BI NTB adalah Desa Wisata Bilebante di Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Di desa ini, BI NTB menyelenggarakan event untuk menarik wisatawan dan menghidupkan kembali ekonomi masyarakat.
“Melaksanakan event di desa wisata dengan mendatangkan sekitar 250 orang bisa menghidupkan kembali desa wisata itu. Sehingga warga sekitar desa juga merasakan dampak positifnya,” jelas Winda.
Selain event, BI NTB juga fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa wisata. Hal ini dilakukan dengan cara pelatihan dan pendampingan langsung kepada masyarakat desa.
“Untuk meningkatkan SDM, tidak cukup sosialisasi, pelatihan, dia juga harus bisa praktek langsung. Bagaimana melayani jumlah pengunjung yang banyak, berbagai atraksi disiapkan. Jadi kami coba menggerakan dari hulu ke hilir,” kata Winda.
BI NTB juga menggandeng ahli dari desa wisata binaan BI Bali untuk membantu pengembangan desa wisata di NTB. Hal ini dilakukan untuk mereplikasi pengembangan bisnis, mulai dari standarisasi sarana hunian pariwisata (sarhunta), hingga pemasaran digital.
“Kami mau replikasi pengembangan bisnisnya, mulai dari standarisasi sarhunta (sarana hunian pariwisata), dorong pemasaran digitalnya, itu penting untuk membangun branding mereka dan akan menarik wisatawan datang,” jelas Winda.
Upaya pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, termasuk meningkatkan geliat ekonomi masyarakat di desa wisata.
“NTB punya potensi alam yang bagus, itu bisa dikembangkan,” pungkas Winda.
Pengembangan desa wisata merupakan salah satu strategi penting untuk memperkuat pariwisata daerah. Dengan mengembangkan desa wisata, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.