Korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya, I Nyoman Adega (68 tahun), setelah mencium bau busuk yang menyengat dari kamar Gede. Awalnya, Nyoman mengira bau tersebut berasal dari bangkai tikus, namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata bau tersebut berasal dari kamar Gede.
“Saya kira ada bangkai tikus, terus saya lacak sampai di belakang, saya lihat tidak ada, tapi setelah dekat dengan kamar korban, keras sekali baunya, begitu saya dekati lalatnya banyak sekali,” ungkap Nyoman.
Menurut Nyoman, Gede sebelumnya sering mengeluhkan penyakit hipertensi yang dideritanya.
“Dia tidak pernah mengeluh ke saya, tapi dia sering ngeluh atau cerita kepada anak saya bahwa tensinya sering naik, teman-teman di Posyandu di sini banyak yang tahu kalau dia menderita tekanan darah tinggi,” tutur Nyoman.
Kanit Jatanras korupsi-masker-ntb-bpkp-turun-audit-kerugian-negara-rp194-miliar-diperiksa-kembalije/" target="_blank" rel="noopener">Polresta Mataram Ipda Adhitya Satrya mengatakan, berdasarkan keterangan Nyoman, dia terakhir kali bertemu dengan Gede pada hari Minggu (7/7/2024) sore, saat Gede sedang melakukan pekerjaan bangunan di depan rumahnya.
“Kakak korban memberikan keterangan bahwa dia terakhir bertemu dengan korban pada hari Minggu kemarin, korban sedang mengerjakan bangunan depan rumahnya,” jelas Ipda Adhitya.
Karena curiga dengan bau busuk yang menyengat dari kamar Gede selama dua hari, Nyoman akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke kamar Gede dan menemukannya sudah tidak bernyawa lagi.
“Pada hari Selasa, kakak korban sempat lagi lewat di depan kamarnya dan lagi mencium bau tidak sedap dari kemarin, akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar korban dan menemukan korban sudah meninggal dunia,” ujar Ipda Adhitya.
Jenazah Gede kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhyangkara Mataram untuk dilakukan otopsi. Dugaan sementara penyebab kematian Gede adalah karena penyakit hipertensi yang dideritanya.
“Dugaan sementara penyebab kematian korban akibat penyakit yang dialami, yaitu darah tinggi dan hipertensi. Namun, keterangan pastinya akan kami tunggu dari pihak Rumah Sakit Bhyangkara Mataram,” pungkas Ipda Adhitya.