News

Tim SAR Terus Mencari Pendaki Hilang di Jurang Gunung Rinjani

×

Tim SAR Terus Mencari Pendaki Hilang di Jurang Gunung Rinjani

Sebarkan artikel ini
Tim SAR Terus Mencari Pendaki Hilang di Jurang Gunung Rinjani

jurnalekbis.com/2024/10/04/berhenti-ekspor-kwt-sugian-prioritaskan-pengolahan-mete/" target="_blank" rel="noopener">Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Operasi pencarian untuk menemukan pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarak, yang terjatuh dari tebing Segara Anak saat menuruni puncak Gunung wna-hilang-di-rinjani-gunakan-drone-thermal/" target="_blank" rel="noopener">Rinjani pada Minggu (29/9), masih terus berlangsung. Tim SAR gabungan menghadapi berbagai kendala dalam upaya penyelamatan, terutama karena medan yang berat dan kondisi cuaca yang berubah-ubah, memperumit proses pencarian.

Menurut I Gusti Ketut Suartha, penanggung jawab evakuasi di Taman Nasional Gunung Rinjani (kebakaran-melanda-kawasan-gunung-gedong-sembalun/" target="_blank" rel="noopener">TNGR), insiden ini terjadi sekitar pukul 16.00 WITA ketika Kaifat dan rekannya, Muhammad Hafifah Reza, sedang menuruni jalur menuju Pelawangan 4, salah satu jalur curam di Rinjani. Berdasarkan keterangan saksi, Kaifat berlari dan tiba-tiba terpeleset di tikungan terakhir, jatuh ke jurang yang curam.

“Memang saat kejadian, korban berlari di jalur yang ada, namun tak bisa menghindari jurang. Jejak korban terlihat oleh teman-temannya, tapi sayangnya dia tidak mampu bertahan,” ujar I Gusti Ketut pada Jumat (4/10).

Baca Juga :  Dewan Pengupahan Provinsi NTB adakan Pra Sidang untuk Musyawarahkan UMP 2024.

Dua pendaki terjatuh dalam insiden ini. Beruntung, Muhammad Hafifah Reza berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada pohon, namun Kaifat Rafi Mubarak terjatuh ke jurang yang dalam dan hingga kini belum ditemukan.

“Ada dua pendaki yang jatuh, yaitu Kaifat Rafi Mubarak dan Muhammad Hafifah Reza. Reza berhasil menyelamatkan diri, namun Kaifat langsung jatuh ke bawah,” jelas Suartha.

Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan tidak berjalan mudah. Meskipun tim sudah menemukan lokasi jatuhnya Kaifat, proses evakuasi masih belum bisa dilakukan karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Kabut tebal dan jarak pandang yang terbatas menjadi penghalang utama dalam mengidentifikasi titik jatuh secara akurat.

“Medan yang berat dan cuaca yang berubah-ubah sangat mempengaruhi proses pencarian. Kami butuh cuaca cerah agar jarak pandang lebih jelas, sehingga bisa memastikan posisi pasti korban,” ungkap Suartha.

Baca Juga :  6 Mahasiswa Bertindak Anarkis Disanki Wajib Lapor

Selain faktor cuaca, medan curam di sekitar lokasi kejadian juga memperlambat operasi penyelamatan. Area tempat jatuhnya korban dikenal sangat terjal, dengan banyak jurang curam yang hanya bisa diakses dengan peralatan khusus. Tim SAR mempertimbangkan penggunaan alat tambahan seperti tali pengaman dan perlengkapan pendakian yang lebih canggih untuk menjangkau area yang sulit dijangkau.

Koordinasi dan kesiapan tim menjadi kunci dalam pencarian ini. Pencarian di Gunung Rinjani yang terkenal dengan jalurnya yang menantang memerlukan kesiapan mental dan fisik yang matang, serta koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Tim SAR juga sudah berencana memperpanjang operasi penyelamatan hingga cuaca dan medan memungkinkan proses evakuasi berjalan lancar.

Mengingat situasi yang terus berkembang, keluarga korban dan publik menunggu hasil pencarian dengan cemas. Gunung Rinjani, sebagai salah satu destinasi pendakian paling populer indonesia/">di Indonesia, memang dikenal karena jalurnya yang menantang, terutama di kawasan-kawasan seperti Pelawangan dan Segara Anak yang memiliki rintangan alami berupa jurang dan tebing curam.

Baca Juga :  Patroli Malam Polsek Sekotong Pastikan Kelancaran Pasokan BBM Jelang Lebaran

Meskipun kondisi pencarian belum membuahkan hasil, I Gusti Ketut Suartha menyatakan bahwa tim SAR tetap optimis dan akan terus melanjutkan pencarian hingga korban berhasil ditemukan. “Kami terus berusaha yang terbaik. Kondisi yang tidak ideal memang menghambat, namun dengan bantuan peralatan yang lebih baik dan cuaca yang mendukung, kami berharap pencarian dapat segera membuahkan hasil,” tambahnya.

Tim SAR yang terdiri dari berbagai instansi terkait, termasuk Taman Nasional Gunung Rinjani dan relawan lokal, bekerja keras dalam kondisi yang penuh risiko demi menemukan Kaifat. Pihak keluarga, yang saat ini berada di Lombok, juga berharap agar pencarian dapat segera memberikan kejelasan tentang nasib anggota keluarganya yang hilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *