BeritaBisnisFoodsNews

Ternyata Ini di Balik Suksesnay KFC, Baru Tahu

×

Ternyata Ini di Balik Suksesnay KFC, Baru Tahu

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Kentucky Fried Chicken atau KFC adalah salah satu jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, yang terkenal dengan menu utamanya yaitu ayam goreng. KFC memiliki lebih dari 24.000 gerai di 150 negara, termasuk Indonesia. Namun, tahukah Anda bagaimana awal mula berdirinya KFC dan siapa orang di balik kesuksesannya?

Kolonel Sanders, Sang Penemu Resep Ayam Goreng

Kisah KFC dimulai dari pendirinya, Harland David Sanders, yang lahir pada tahun 1890 di Indiana, Amerika Serikat. Sanders memiliki kehidupan yang sulit sejak kecil. Ayahnya meninggal saat ia berusia lima tahun, sehingga ia harus membantu ibunya mengurus adik-adiknya. Ia sempat menjalani berbagai macam pekerjaan, mulai dari petani, tentara, pengacara, penjual asuransi, hingga pemilik pompa bensin.

Pada tahun 1930, Sanders mendapat pekerjaan untuk menjalankan pompa bensin di Corbin, Kentucky. Di sana ia mulai memasak ayam goreng untuk para pelanggan yang lewat. Ia menggunakan resep rahasianya yang terdiri dari 11 bumbu dan rempah-rempah, serta teknik menggoreng dengan tekanan tinggi yang membuat ayam menjadi renyah di luar dan empuk di dalam. Ayam gorengnya pun menjadi terkenal dan banyak dicari oleh orang-orang.

Sanders kemudian membuka restorannya sendiri yang bernama Sanders Court & Cafe pada tahun 1937. Ia juga mendapat gelar kehormatan sebagai Kolonel Kentucky dari jurnalekbis.com/tag/gubernur/">Gubernur Ruby Laffoon pada tahun 1935, sebagai penghargaan atas sumbangsihnya dalam bidang kuliner. Sanders terus mengembangkan bisnisnya hingga memiliki beberapa cabang di Kentucky dan negara-negara tetangga.

Baca Juga :  Kabar Gembira! Daya Beli Petani NTB Meningkat di Februari 2024

Waralaba Pertama dan Perkembangan KFC

Pada tahun 1952, Sanders bertemu dengan Pete Harman, seorang pemilik restoran di Salt Lake City, Utah. Harman tertarik dengan ayam goreng Sanders dan ingin menjualnya di restorannya. Mereka pun membuat kesepakatan waralaba pertama untuk merek Kentucky Fried Chicken. Harman juga menambahkan slogan “It’s Finger Lickin’ Good!” untuk mempromosikan produknya.

Waralaba KFC pun berkembang pesat di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Sanders juga mulai menggunakan gambar dirinya sebagai logo dan ikon KFC. Namun, pada tahun 1964, Sanders merasa tidak sanggup lagi mengelola bisnisnya yang terlalu besar. Ia pun menjual hak waralaba KFC kepada sekelompok investor yang dipimpin oleh John Y. Brown Jr. dan Jack C. Massey dengan harga 2 juta dolar AS.

Meski sudah menjual bisnisnya, Sanders tetap menjadi duta besar KFC hingga akhir hayatnya pada tahun 1980. Ia sering muncul dalam iklan-iklan televisi dan kunjungan ke cabang-cabang KFC di seluruh dunia. Ia juga tetap menjaga resep rahasianya yang hanya diketahui oleh beberapa orang di perusahaan.

Baca Juga :  Door!! Dua dari Tiga Kawanan Curat Ini Ditembak Polisi

Ekspansi Global dan Menu Baru

Setelah diakuisisi oleh Brown dan Massey, KFC mulai berekspansi ke pasar internasional. Pada tahun 1968, KFC membuka gerainya yang pertama di Inggris, Meksiko, dan Jamaika. Pada tahun 1971, KFC sudah hadir di 48 negara. Pada tahun 1978, KFC masuk ke Indonesia melalui PT Fast Food Indonesia yang didirikan oleh keluarga Gelael.

Selain berekspansi ke berbagai negara, KFC juga mulai menambahkan menu baru selain ayam goreng potong. Pada tahun 1964, KFC meluncurkan menu sandwich ayam yang disebut “Colonel’s Lady”. Pada tahun 1991, KFC mengubah namanya menjadi singkatan saja untuk menghilangkan kesan “fried” yang kurang sehat. Pada tahun 1997, KFC menjadi bagian dari Yum! Brands, sebuah perusahaan restoran yang juga membawahi Pizza Hut dan Taco Bell.

Pada tahun 2009, KFC meluncurkan menu “Grilled Chicken” yang menggunakan ayam panggang sebagai alternatif yang lebih sehat. Pada tahun 2010, KFC meluncurkan menu “Double Down” yang menggunakan dua potong dada ayam sebagai pengganti roti. Pada tahun 2019, KFC meluncurkan menu “Beyond Fried Chicken” yang menggunakan daging ayam nabati sebagai pilihan vegetarian.

Baca Juga :  Bandara Lombok Siap Layani Penumpang Libur Nataru 2023/2024

Kontroversi dan Tantangan

Sepanjang sejarahnya, KFC juga menghadapi beberapa kontroversi dan tantangan. Salah satunya adalah kritik dari kelompok hak hewan, seperti PETA, yang menuduh KFC melakukan penyiksaan terhadap ayam-ayam yang digunakan sebagai bahan baku. KFC pun berusaha untuk memperbaiki standar kesejahteraan hewan dan bekerja sama dengan pemasok-pemasok yang bertanggung jawab.

Selain itu, KFC juga menghadapi persaingan ketat dari jaringan restoran cepat saji lainnya, seperti McDonald’s, Burger King, Wendy’s, dan Chick-fil-A. KFC pun berusaha untuk menyesuaikan diri dengan selera dan kebutuhan konsumen di berbagai negara. KFC juga mengembangkan menu-menu lokal, seperti nasi ayam, soto ayam, dan ayam balado di Indonesia.

Kesimpulan

KFC adalah jaringan restoran cepat saji yang berawal dari ayam goreng buatan Kolonel Sanders di Kentucky. KFC kemudian berkembang menjadi waralaba global yang memiliki ribuan gerai di seluruh dunia. KFC juga terus berinovasi dengan menawarkan menu-menu baru yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. KFC tetap menjadi salah satu restoran cepat saji favorit di dunia, dan Sanders tetap dikenang sebagai ikonnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *