BeritaBerita ViralNasional
×

Sebarkan artikel ini

Palestina Truk-truk pembawa bantuan dilaporkan telah menyeberang jurnalekbis.com/tag/gaza/">Gaza pada Sabtu (21/10/2023). Ini adalah konvoi pertama pasokan kemanusiaan, sejak Israel memulai pengepungan yang menghancurkan pada 12 hari yang lalu dan setelah pengeboman Israel semalam yang menewaskan puluhan warga Palestina.

Truk-truk bak terbuka, dengan mengibarkan bendera putih dan membunyikan klakson terlihat keluar dari perlintasan setelah pos pemeriksaan dan mengarah ke wilayah selatan Gaza. Wilayah yang meliputi kota besar Rafah dan Khan Younis menjadi lokasi di mana ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat perang udara Israel yang tak kunjung usai.

Namun, para pejabat Palestina kecewa karena pasokan bahan bakar tidak termasuk dam konvoi truk. Pasokan bantuan yang masuk pun hanya 3% dari yang biasanya masuk ke Gaza sebelum krisis.

Baca Juga :  KAMMI NTB serukan kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina

islam-1-1.png" alt="" width="1480" height="1552" />

“Tidak adanya bahan bakar dari bantuan kemanusiaan berarti nyawa pasien dan korban luka-luka akan tetap terancam. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza kehabisan bahan bakar untuk melakukan intervensi medis,” ungkap pernyataan dari Kementerian Kesehatan Gaza, yang dilansir Reuters.

Pada awal pekan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk masuknya 20 truk bantuan melalui titik perbatasan Rafah, di Jalur Gaza selatan dengan Mesir.

Tindak pengepungan menyeluruh terhadap Gaza City terjadi setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan oleh militan Gerakan Hamas. Pengepungan ini berdampak pada 2,3 juta orang di daerah kantong, yang kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar.

Baca Juga :  Jakarta Disebut dalam Pidato Abu Ubaida

Menurut Perserikatan Bangsa-Bagsa (PBB), konvoi truk tersebut termasuk pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima dan didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina, atas persetujuan Hamas yang memerintah Gaza.

Walau Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken menyambut baik pembukaan penyeberangan, ia kembali menggaungkan peringatan dari Israel bahwa tidak boleh ada bantuan yang jatuh ke tangan Hamas.

“Kami mendesak semua pihak untuk menjaga agar penyeberangan Rafah tetap terbuka untuk memungkinkan berlanjutnya pergerakan bantuan yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat Gaza. Kami sudah jelas mengatakan, Hamas tidak boleh mengganggu penyediaan bantuan yang menyelamatkan jiwa ini,” demikian dikatakan Blinken dalam pernyataan.

Para pejabat PBB mengungkapkan, sedikitnya dibutuhkan 100 truk setiap hari dan keberlanjutan setiap operasi bantuan berskala besar. Ini menjadi hal yang sulit dilakukan, karena Israel melakukan pemboman siang dan malam yang telah menghancurkan seluruh distrik yang padat penduduknya.

Baca Juga :  Polda NTB Ajak Masyarakat Tetap Jaga Kondusifitas Wilayah

Sebagai informasi, sebelum pecahnya konflik, rata-rata sekitar 450 truk bantuan tiba setiap hari di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *