JE-Mataram– jurnalekbis.com/tag/bank/">Bank Indonesia (BI) NTB mengadakan kegiatan buka bersama dan sosialisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan transaksi non tunai (QRIS) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hikmah, Desa Langko, Lombok Barat, pada hari Sabtu (23/3).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia (RABBANI) 2024, yang merupakan bentuk kepedulian BI terhadap pemberdayaan ekonomi pesantren di daerah, khususnya selama bulan Ramadan 1445 H.
Kepala KPwBI NTB Berry Arifsyah Harahap mengatakan bahwa roadshow RABBANI 2024 di NTB dilakukan di tiga ponpes, yaitu Ponpes Asshohwah Al-Islamiyah dengan 1.200 santri, Ponpes Al-Halimy dengan 1.000 santri dan dewan guru, dan Ponpes Nurul Hikmah dengan 400 santri dan dewan guru.
“Kami menyadari bahwa Ponpes merupakan komunitas yang digerakkan oleh prinsip ukhuwah dan azas gotong-royong, sehingga menjadi modal utama untuk menggerakkan komunitas masyarakat dan roda penggerak perekonomian di sekitarnya,” jelas Berry.
BI menyambut baik komitmen Ponpes Nurul Hikmah dalam program kemandirian ekonomi pesantren dan berharap dapat menjalin kolaborasi dan sinergi dengan Ponpes di masa depan.
Berry juga mengungkapkan bahwa NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak, yaitu sekitar 684 Ponpes. Hal ini menunjukkan potensi pengembangan ekonomi berbasis komunitas pesantren yang masih dapat dioptimalkan.
“Bank Indonesia menyadari peran sentral Ponpes dalam membentuk generasi masa depan yang unggul dan berakhlakul karimah di tengah pesatnya globalisasi. Oleh karena itu, melalui momentum ini, kami berharap dapat meningkatkan kontribusi setiap pihak untuk bersinergi bagi agama, bangsa, dan negara sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing,” tandas Berry.
Ketua Yayasan Nurul Hikmah Lombok Barat Ustad Ahmad Nazri mengapresiasi BI NTB atas penyelenggaraan kegiatan Rabbani 2024 di Ponpes Nurul Hikmah.
“Kami berharap BI NTB dapat terus mendukung pondok pesantren dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, melalui usaha yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, termasuk dengan memberikan pelatihan pengelolaan usaha dan manajemen keuangan Ponpes,” kata Ustad Nazri.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri tentang pentingnya menjaga dan merawat Rupiah, serta mendorong penggunaan transaksi non tunai yang lebih efisien dan aman.