JE-Mataram- jurnalekbis.com/tag/ekonomi/">Ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan performa yang menggembirakan di tahun 2023 dengan pertumbuhan 3,66% pada Triwulan-IV dan 1,80% secara keseluruhan.
“Meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi NTB di tengah kondisi global yang penuh tantangan.” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Berry Arifsyah Harahap. Kamis (2/5).
Pertumbuhan positif ini diperkirakan akan berlanjut dan meningkat lebih tinggi di Triwulan-I 2024. Konsumsi rumah tangga diprediksi naik seiring dengan datangnya bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Optimalisasi kuota ekspor konsentrat tembaga hingga Mei 2024 dan pembangunan infrastruktur smelter yang terus berjalan akan mendorong pertumbuhan ekonomi NTB,” ujarnya.
Walaupun demikian, perlu diwaspadai potensi inflasi yang naik 0,87% pada Maret 2024. Kenaikan harga telur ayam dan cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi, dipicu oleh kenaikan harga pakan jagung dan gangguan hama. Harga beras, untungnya, mulai turun setelah memasuki masa panen.
“Pasca Idul Fitri, harga beberapa komoditas pangan strategis mulai turun karena permintaan kembali normal dan pasokan memadai. Namun, harga cabai merah naik akibat hama dan permintaan dari luar daerah. Harga gula juga sedikit meningkat karena belum memasuki masa panen tebu,” terangnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Berry Arifsyah Harahap, optimis bahwa ekonomi NTB akan terus bertumbuh positif di tahun 2024. Beliau mendorong berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, seperti pasar/">operasi pasar dan pemanfaatan teknologi digital untuk distribusi komoditas pangan.