JE-Lombok Barat – Hasil survei terbaru dari Nusra Institute telah menarik perhatian publik dengan menempatkan politikus Partai jurnalekbis.com/tag/golkar/">Golkar, Sumiatun, di puncak daftar elektabilitas untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Barat 2024. Dengan tingkat keterpilihan sebesar 15,9%, Sumiatun unggul dari pesaing terdekatnya, Direktur Utama PDAM Giri Menang, Lalu Ahmad Zaini, dan Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Nauvar Furqani Farinduan, yang masing-masing memiliki elektabilitas 12,1%.
Survei yang dilaksanakan antara 27 April hingga 1 Mei 2024 ini melibatkan 800 responden dan memiliki margin of error sebesar 3,53%. Metode multistage random sampling digunakan untuk memastikan representasi yang akurat dari populasi pemilih.
Direktur Survei Nusra Institute, M Roby Setiawan, menegaskan bahwa survei ini independen dan tidak terafiliasi dengan tokoh atau partai politik manapun. Survei ini dilakukan atas permintaan seorang pengusaha lokal yang ingin memahami dinamika politik di Lombok Barat.
Dengan 67,6% responden yang telah mantap dengan pilihan mereka dan 32,4% yang masih mungkin berubah pikiran, dinamika Pilbup Lombok Barat masih sangat cair. Nusra Institute belum melakukan survei dengan simulasi pasangan calon, mengingat koalisi partai politik dan kandidat masih dalam proses penyempurnaan1.
Berikut adalah ringkasan hasil survei popularitas dan elektabilitas tokoh di Lombok Barat untuk Pilbup 2024:
Tingkat Popularitas Tokoh:
Sumiatun: 51,8%
Lalu Ahmad Zaini: 39,6%
Nauvar Furqani Farinduan: 36,6%
Nurhidayah: 33,1%
TGH Mahally Fikri: 19,1%
Khairatun Fauzan Khalid: 18,5%
…dan lainnya.
Tingkat Elektabilitas Tokoh:
Sumiatun 15,9 persen
Lalu Ahmad Zaini 12,1 persen
Nauvar Furqani Farinduan 12,1 persen
Nurhidayah 11,8 persen
TGH Mahally Fikri 2,9 persen
Khairatun Fauzan Khalid 2,4 persen
Nurul Adha 0,9 persen
Indra Jaya Usman 0,8 persen
Lalu Ismail 0,4 persen
Lalu Ivan Indrayadi 0,3 persen
Ibnu Salim 0,3 persen
Surya Bahari 0,1 persen
Rahman Sahnan Saputra 0,1 persen
Imam Kafali 0,1 persen
Lainnya 1 persen
Tidak menyebut nama 38,5 persen
Sumber : Detik.com