JE-Mataram – Lombok Womanpreneur Club (LWC) kembali menggelar Womanpreneur Day yang meriah di atrium Lombok Epicentrum Mall (LEM) pada 25-26 Mei jurnalekbis.com/tag/2024/">2024. Acara dua hari ini penuh dengan kegiatan menarik seputar bisnis dan pemberdayaan perempuan pengusaha.
Bekerja sama dengan Bank Indonesia NTB, LWC menghadirkan puluhan stan UMKM NTB dengan berbagai produk unggulan. Transaksi selama dua hari mencapai angka fantastis Rp 11 miliar lebih, menunjukkan antusiasme luar biasa dari pengunjung.
Dalam kegiatan Womanpreneur Day itu digelar edukasi kebanksentralan Qris dan CBP Rupiah, business talk with Oya Miranti dengan tema tampil percaya dengan Wow color, kick off Qris Infaq Pendidikan provinsi NTB, Penandatanganan MoU antara klaster telur Jago Lombok Utara dan PT Matahari Putra Prima (Hypermart), penyerahan simbolis pembiayaan dari Bank Mandiri ke klaster telur Jago, edukasi Ekonomi Syariah, dan kajian umi Pipik.
“Dengan Womanpreneur Day ini, kami ingin mendorong UMKM untuk tidak hanya memproduksi barang jadi, tetapi juga bahan baku olahan makanan,” ujar Pj Ketua Dekranasda NTB Hj Lale Prayatni Gita Ariadi.
Dekranasda NTB terus menjalin kerja sama untuk pengembangan UMKM, termasuk menjajaki peluang seperti kerajinan kulit di Tanggulangin Solo Jawa Tengah yang bisa diadopsi di NTB.
Bunda Lale juga mengapresiasi produk-produk NTB yang diminati luar daerah, seperti terasi dan gula merah yang populer di galeri NTB Mall Surabaya. Ia mendorong LWC untuk terus berinovasi dan memberdayakan perempuan pengusaha NTB.
Founder LWC Indah Purwanti mengungkapkan bahwa perayaan kelima LWC ini sekaligus untuk merayakan kemerdekaan perempuan dalam berbagai peran, terutama dalam berwirausaha. LWC memiliki program harian (Jejualan), bulanan (Women Talk dan Kajian), dan tahunan (Womanpreneur Day dan Gathering). Tahun ini, Womanpreneur Day dirangkaikan dengan Road to Festival Syariah Kawasan Timur Indonesia, sebuah kompetisi di bidang inovasi ekonomi syariah.
“Semua anggota LWC terus mengasah ilmu, memperluas jaringan, dan menjadi pengusaha yang sukses,” ujar Indah.
Indah menambahkan, selama dua tahun terakhir expo Womanpreneur Day menggunakan transaksi non tunai (Qris) dan mencatatkan hasil yang baik. Bahkan sebelum pra-event tahun ini, tercatat 58 ribu volume transaksi dari 70 booth yang ada.
Lebih lanjut, acara ini menarik 13 ribu pengunjung dengan omzet bazar UMKM mencapai Rp 698 juta dari 56 UMKM peserta. Volume transaksi pembiayaan BSI mencapai Rp 10,4 miliar.
“Ini jumlah transaksi yang tercatat di hari pertama, untuk hari kedua masih dalam proses,” pungkas Indah.
Deputi Kepala Bank Indonesia NTB Winda Putri Listya menjelaskan bahwa momentum ekonomi keuangan syariah Indonesia di peringkat dua global terus meningkat. Pertumbuhan pembiayaan syariah mencapai 15,8 persen dan Islamic Social Finance terus berkembang.
Salah satu program inovatif Pemprov NTB adalah Mawar Emas, yang memberikan pinjaman syariah melalui pengurus masjid dengan tingkat kegagalan pengembalian 0%.
Program BI berupa ekosistem halal, sertifikasi halal, dan lifestyle halal masih menghadapi beberapa tantangan terkait bahan baku halal, proses produksi, dan literasi ekonomi syariah. NTB memiliki potensi besar dengan wisata ramah Muslim, 5.663 komunitas jamaah masjid, dan demografi penduduk yang mayoritas, sehingga peluang pertumbuhan ekonomi syariah sangat terbuka.
“Semoga anggota LWC dapat meneladani Siti Khadijah dalam kiprahnya sebagai pengusaha wanita dengan sistem dan manajemen yang mampu menguasai jazirah Arab pada zamannya,” tutup Winda.
Womanpreneur Day LWC merupakan bukti nyata bahwa perempuan Indonesia mampu mencapai kesuksesan di berbagai bidang. Acara ini diharapkan dapat terus menginspirasi dan memotivasi perempuan NTB untuk berkarya dan memajukan ekonomi daerah.
