BeritaDaerahNasionalNews

PLN Cetak Laba Bersih Terbesar dalam Sejarah, Transformasi Menuai Hasil Manis

×

PLN Cetak Laba Bersih Terbesar dalam Sejarah, Transformasi Menuai Hasil Manis

Sebarkan artikel ini
Electrifying agriculture dengan menggunakan lampu pada malam hari untuk meminimalisir hama yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman sekaligus menjadi matahari buatan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman pada kebun petani bawang di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Electrifying agriculture dengan menggunakan lampu pada malam hari untuk meminimalisir hama yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman sekaligus menjadi matahari buatan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman pada kebun petani bawang di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

jurnalekbis.com/tag/1/">1-3:21">JE-Jakarta – Transformasi yang dilakukan PLN selama tiga tahun terakhir menunjukkan hasil yang luar biasa. PLN berhasil membukukan laba bersih terbesar dalam sejarah perseroan dengan meraih Rp22,07 triliun pada tahun 2023. Hal ini merupakan hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Peningkatan laba bersih ini diiringi dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 10,48% menjadi Rp487,38 triliun pada tahun 2023. Pendapatan terbesar diperoleh dari pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5,36%, dari 273,76 Terra Watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 288,44 TWh pada tahun 2023.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa capaian ini merupakan buah dari konsistensi transformasi yang dilakukan oleh PLN. Transformasi ini mengubah cara pandang PLN dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Dulu, PLN hanya berorientasi pada supply pasokan listrik. Kini, PLN berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan.

Baca Juga :  PLN Siap Layani Pengisian Kendaraan Listrik untuk Mudik Nataru

“Kami tidak lagi sekadar menunggu, tapi sekarang kami turun langsung melihat kebutuhan pelanggan. Kami pastikan PLN siap memenuhi setiap kebutuhan pelanggan,” ucap Darmawan.

Transformasi PLN dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Melalui strategi intensifikasi, PLN hadir memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik. Hal ini dilakukan melalui program promo biaya tambah daya, akuisisi captive power, dan digitalisasi di setiap proses bisnis.

Sementara, melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan demand listrik baru melalui program electrifying agriculture, electrifying marine, dan pengembangan infrastruktur untuk kendaraan listrik.

Berkat transformasi yang dilakukan, PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar 9,99 TWh melalui strategi intensifikasi dan 4,68 TWh melalui strategi ekstensifikasi.

Baca Juga :  Biaya Hidup di Indonesia: Seberapa Mahal Dibandingkan Negara Lain?

“Model layanan yang sebelumnya pasif, statis dan kaku, kami ubah menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” ucap Darmawan.

Selain dari penjualan tenaga listrik, peningkatan pendapatan juga diraih dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh. Bisnis tersebut antara lain penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” jelas Darmawan.

Sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh ini sukses menyumbang pendapatan sebesar Rp10,27 triliun. Angka ini melonjak naik 52,57% dibanding tahun 2022 yang sebesar Rp6,73 triliun.

Baca Juga :  GreatNusa dan IHGMA Tingkatkan SDM Pariwisata di NTB Menuju Industri 5.0

Transformasi yang dilakukan PLN menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *