JE-Mataram-Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui Direktorat jurnalekbis.com/tag/ikm/">IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, bekerja sama dengan 2024/06/25/meningkatkan-kompetensi-teknisi-kapal-penunjang-wisata-di-ntb-melalui-workshop/" target="_blank" rel="noopener">Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (Disperin NTB) dan PLN NTB, sukses mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) mengenai produksi dan kewirausahaan batako berbasis limbah batu bara Fly Ash dan Bottom Ash (FABA). Acara yang diadakan di Hotel Santika, dihadiri oleh 17 peserta. Jumat (28/6).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju puncak Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang akan digelar di NTB pada bulan Desember mendatang. BBI adalah program tahunan Kemenperin yang bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak bangsa dan mendorong penggunaan produk lokal.
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin, Drs. Yedi Sabaryadi, dalam sambutannya, menyatakan bahwa pemanfaatan FABA dalam produksi batako adalah langkah strategis untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kami berharap Bimtek ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian, serta mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah di NTB,” ujar Yedi.
Plh Kepala Disperin NTB, Lalu Luthfi, M.Si, menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari upaya mendorong pengembangan industri ramah lingkungan di NTB. “Dukungan dari PLN NTB sangat penting untuk memanfaatkan potensi FABA secara optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi-biru-berkelanjutan-kkp-gelar-seminar-di-lombok/" target="_blank" rel="noopener">ekonomi daerah, dan mempersiapkan NTB sebagai tuan rumah BBI yang sukses,” ungkap Luthfi.
Manager PT. PLN Unit Induk NTB, Sigit Suharjono, juga menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program-program berfokus pada pemanfaatan limbah industri. “Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan limbah FABA,” sambut Sigit.
Para peserta Bimtek menyambut baik kegiatan ini. Rival, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa Bimtek ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengembangkan keterampilan baru dan membuka peluang usaha di bidang produksi batako berbasis FABA.
Dengan diselenggarakannya Bimtek ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan industri ramah lingkungan dan berkelanjutan di NTB. Rangkaian kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam menyukseskan acara puncak BBI, yang diharapkan dapat mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia.
Pemanfaatan limbah batu bara FABA sebagai bahan baku batako memiliki dampak lingkungan yang positif. Dengan mengurangi limbah industri yang berbahaya, inisiatif ini membantu mengurangi polusi dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari sisi ekonomi, produksi batako berbasis FABA dapat membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Namun, terdapat tantangan dalam implementasi ini, seperti kebutuhan akan teknologi yang tepat dan pelatihan berkelanjutan bagi para pelaku industri kecil dan menengah. Oleh karena itu, dukungan terus menerus dari pemerintah dan sektor swasta sangat penting.
PLN dan pemerintah memiliki peran strategis dalam memastikan keberhasilan program ini. Dukungan berupa penyediaan teknologi, pelatihan, dan pendanaan akan sangat membantu dalam memaksimalkan potensi FABA. Selain itu, promosi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat batako berbasis FABA juga perlu ditingkatkan.
Inisiatif yang dilakukan oleh Kemenperin, Disperin NTB, dan PLN NTB dalam menyelenggarakan Bimtek batako berbasis FABA adalah langkah maju dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pengembangan industri ramah lingkungan di NTB. Melalui kerjasama yang solid antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia.
Acara puncak Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang akan digelar di NTB pada bulan Desember mendatang diharapkan dapat menjadi ajang untuk memamerkan hasil karya inovatif dari para pelaku industri kecil dan menengah, serta memperkuat komitmen Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dengan sinergi yang baik antara semua pihak, NTB dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan industri berbasis limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.