Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten 2024/10/06/pln-ntb-raih-penghargaan-zero-accident-komitmen-k3-terjaga/" target="_blank" rel="noopener">Lombok Barat kini dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner unik berkat kehadiran Rumah Makan Hj. Sumarni Istiqlal yang menyajikan gulai bebek lezat. Tidak hanya tampil menggugah selera, gulai bebek ini menawarkan rasa yang menggoda, dengan tekstur daging yang lembut dan tingkat kepedasan yang membuat banyak pengunjung ketagihan.
Pemilik rumah makan, Hj. Sumarni Istiqlal, mengungkapkan bahwa ide untuk membuat gulai bebek muncul dari pengalamannya bersama suami yang kerap mencoba berbagai kuliner bebek di wilayah Mataram. Sebagian besar olahan bebek yang mereka temui hanya berupa lalapan atau bebek goreng. Mereka tidak menemukan olahan bebek berkuah yang memuaskan selera.
“Kadang-kadang saya pergi sama bapak mencari kuliner, biasanya hanya ada lalapan bebek atau bebek goreng. Jarang ada yang berkuah di Mataram, jadi saya berpikir kenapa tidak buka saja masakan gulai bebek,” ungkap Hj. Sumarni, Minggu (6/10).
Setelah mencoba meracik gulai bebek, hasilnya luar biasa. Menu gulai bebek ini langsung menjadi primadona di rumah makannya, menarik minat pengunjung lokal maupun luar daerah. Gulai bebek pun menjadi menu utama yang paling banyak dipesan, baik untuk dinikmati di tempat maupun untuk dibawa pulang.
“Yang paling laris selain soto daging adalah gulai bebek dan paket keleong (nampan), bisa untuk tiga sampai empat orang. Sehari bisa sampai 7 hingga 8 ekor bebek untuk gulai saja, sedangkan totalnya termasuk bebek goreng bisa mencapai 20-25 ekor,” kata Hj. Sumarni.
Salah satu keistimewaan dari gulai bebek ala rumah makan ini terletak pada proses pembuatannya yang teliti. Proses pembakaran yang dilakukan cukup lama, sehingga menghasilkan daging bebek yang empuk dan bebas dari aroma amis yang sering menjadi masalah dalam pengolahan bebek.
“Untuk menghilangkan bau amis pada bebek, setelah matang kami beri perasan air jeruk nipis. Ini membantu menghilangkan bau amis dan membuat daging bebek lebih empuk dan tidak kenyal,” tambah Hj. Sumarni.
Pengunjung yang datang ke rumah makan ini tidak hanya terkesan dengan suasana pedesaan yang asri, tetapi juga dengan rasa dari gulai bebek yang disajikan. Achmad Yani, salah seorang pengunjung, mengaku terkejut dengan kelembutan daging bebek yang disajikan.
“Ini luar biasa, saya tidak menyangka kalau daging bebek bisa seempuk ini. Biasanya gulai itu daging kambing, tapi di sini gulai bebek rasanya sangat enak,” ungkapnya.
Selain kelembutan daging, bumbu rempah-rempah yang khas dengan tingkat kepedasan yang pas juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat gulai bebek. Kombinasi rempah dan bawang goreng yang melengkapi hidangan ini memberikan cita rasa otentik khas Lombok.
“Bumbunya sangat enak dan kepedasannya pas. Rasanya nendang dan bisa bikin ketagihan. Hampir semua bagian bebeknya empuk, ditambah bawang goreng dan bumbu khas Lombok, benar-benar sesuai dengan selera saya,” kata Achmad Yani.
Dengan hanya Rp. 35.000 per porsi, pengunjung dapat menikmati satu porsi gulai bebek yang lezat dan menggugah selera. Selain gulai bebek, rumah makan ini juga menawarkan bebek goreng dan menu lainnya yang tak kalah lezat. Keunikan lainnya, rumah makan ini berada di tengah persawahan dengan pemandangan alam yang menyejukkan, serta dilengkapi kolam renang yang menambah daya tarik bagi pengunjung, terutama saat akhir pekan atau hari libur.