Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Pulau Lombok, yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, memiliki banyak warisan musik tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Klentang, alat musik tradisional suku Sasak di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang hingga kini menjadi bagian penting dari berbagai upacara adat dan pertunjukan seni budaya.
Sejarah dan Asal Usul Klentang
Klentang sudah dimainkan oleh masyarakat Sasak sejak zaman dahulu. Sebagai alat musik tradisional, Klentang digunakan sebagai pengiring tarian atau musik instrumental dalam berbagai acara adat, termasuk pernikahan, upacara keagamaan, hingga perayaan budaya lokal. Lagu Cilokak sering kali menjadi lantunan utama dalam permainan Klentang, yang menambah kesan mistis dan sakral dalam setiap penampilannya.
Klentang dimainkan dengan penuh keahlian, baik saat musisi duduk atau bahkan berjalan. Tidak ada aturan baku mengenai ukuran Klentang, karena instrumen ini dibuat berdasarkan kebutuhan dan proses pembuatan yang beragam. Hal ini menjadikan Klentang sebagai simbol dari kekayaan keragaman budaya masyarakat Sasak.
Alat-Alat Musik dalam Klentang
Klentang terdiri dari berbagai alat musik tradisional, yang dimainkan bersama untuk menciptakan harmoni yang khas. Beberapa alat musik utama dalam Klentang meliputi:
- Saron: Salah satu instrumen utama yang digunakan untuk memainkan melodi.
- Gontengan: Alat musik gesek yang menghasilkan suara ritmis untuk mengiringi lagu.
- Petuk: Instrumen perkusi yang berfungsi sebagai pengatur tempo.
- Rincik: Alat musik kecil yang biasanya dimainkan untuk menambah nuansa suara.
- Gendang: Instrumen perkusi yang digunakan untuk memberikan irama dasar pada musik Klentang.
- Curing: Sejenis gong kecil yang menghasilkan nada unik dan digunakan untuk memberikan penekanan dalam lagu.
- Gong: Alat musik yang memberikan efek suara dalam dan mendalam, sering digunakan untuk mengakhiri sebuah lagu.
- Seruling: Alat musik tiup tradisional yang memperkaya melodi Klentang dengan nada-nada lembut.
Setiap instrumen memiliki peran penting dalam membentuk suara khas Klentang, yang memadukan ritme dan melodi yang kompleks namun indah.

Fungsi dan Makna Klentang dalam Budaya Sasak
Klentang bukan hanya alat musik biasa, tetapi juga memiliki fungsi spiritual dan sosial yang mendalam. Di banyak upacara adat Sasak, Klentang sering kali digunakan sebagai pengiring ritual dan tari-tarian yang memiliki makna sakral. Suara dari instrumen-instrumen ini dipercaya dapat memanggil roh leluhur atau memberikan keberkahan dalam upacara keagamaan.
Selain itu, Klentang juga berfungsi sebagai media komunikasi antarwarga dalam komunitas Sasak. Melalui musik, masyarakat dapat menyampaikan pesan-pesan moral dan kebijaksanaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Inilah yang menjadikan Klentang sebagai alat penting dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya Sasak kepada generasi muda.
Tantangan dalam Melestarikan Musik Klentang
Meski memiliki nilai budaya yang tinggi, musik Klentang menghadapi berbagai tantangan dalam pelestariannya. Salah satu tantangan utama adalah modernisasi yang mempengaruhi minat generasi muda terhadap musik tradisional. Banyak anak muda yang lebih tertarik pada musik modern, sehingga semakin sedikit yang mau mempelajari dan memainkan Klentang.
Selain itu, bahan untuk membuat beberapa instrumen dalam Klentang semakin sulit ditemukan. Misalnya, bambu yang digunakan untuk membuat seruling atau kayu untuk membuat saron. Kelangkaan ini membuat proses pembuatan Klentang semakin sulit dan mahal.
Namun, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan komunitas budaya lokal untuk melestarikan Klentang. Salah satunya adalah dengan mengadakan festival musik tradisional dan pelatihan bagi generasi muda. Di beberapa desa, kelompok seni musik tradisional Klentang dibentuk untuk mengajarkan cara memainkan alat musik ini kepada anak-anak dan remaja.
Peran Klentang dalam Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Tidak hanya sebagai warisan budaya, Klentang juga berpotensi besar dalam meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal. Banyak wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan pertunjukan musik tradisional Sasak, termasuk Klentang. Hal ini menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, baik melalui pertunjukan seni maupun penjualan alat musik tradisional sebagai suvenir.