Mataram, Jurnalekbis.com– Sertifikasi penguji F0 (Fo Value) di bidang teknologi pangan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Nuryanti, ME. Acara yang berlangsung di Fave Hotel Mataram ini dihadiri oleh 10 peserta dari berbagai kalangan yang berkecimpung dalam sektor pangan olahan.
Dalam sambutannya, Hj. Nuryanti menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja di sektor teknologi pangan, terutama dalam pengujian F0. Sertifikasi ini menjadi langkah penting untuk mendukung kemajuan industri pangan olahan di NTB, yang semakin berkembang seiring dengan kebutuhan akan produk berkualitas tinggi dan memiliki daya simpan lama.
“Sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi bukti kompetensi bagi para penguji F0, sehingga mampu mendukung pengembangan produk-produk makanan olahan dengan kualitas yang baik dan daya simpan yang panjang,” ujar Hj. Nuryanti.
F0, atau nilai sterilitas, merupakan indikator penting dalam proses sterilisasi produk pangan olahan. Nilai ini memastikan bahwa produk yang disterilisasi memiliki keamanan dan daya simpan yang optimal. Penguji F0 yang kompeten akan menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas produk pangan olahan, terutama dalam hal mencegah kontaminasi mikroorganisme yang dapat merusak produk dan membahayakan konsumen.
Menurut Hj. Nuryanti, tenaga ahli yang memiliki sertifikasi F0 akan sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa produk lokal di NTB dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. “Dengan adanya penguji F0 yang tersertifikasi, produk-produk pangan NTB diharapkan bisa lebih kompetitif dan diminati di pasar luar negeri,” tambahnya.
Sertifikasi ini merupakan bagian dari program strategis Dinas Perindustrian NTB untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor pangan. Ketua panitia acara, Dr. Aryanti Dwiyani, menjelaskan bahwa sertifikasi penguji F0 ini bertujuan menciptakan penguji yang kompeten dan berkualitas, yang mampu mendukung berbagai produk pangan olahan di NTB.
“Melalui sertifikasi ini, para peserta diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam memastikan kualitas penguji F0 yang akan mendukung produk-produk lokal di NTB,” ungkap Dr. Aryanti.
Program sertifikasi ini akan berlangsung selama beberapa hari, mencakup ujian teori dan praktik langsung di lapangan. Para peserta akan diuji kemampuannya dalam memahami konsep sterilitas pangan serta dalam melakukan pengujian F0 dengan akurat. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para peserta tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan, serta bagaimana menerapkan standar pengujian yang tepat.
Dengan sertifikasi ini, diharapkan produk pangan olahan dari NTB dapat lebih kompetitif dan memenuhi standar pasar yang semakin ketat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengujian F0 yang akurat dan tersertifikasi akan menjadi jaminan kualitas bagi konsumen, sekaligus memberikan nilai tambah bagi produsen pangan olahan di NTB.
Acara sertifikasi ini juga menjadi salah satu upaya Dinas Perindustrian NTB dalam mendorong daya saing produk lokal, sekaligus mendukung industrialisasi sektor pangan yang berkelanjutan. Produk yang dihasilkan diharapkan mampu bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Dengan adanya tenaga ahli yang tersertifikasi dalam pengujian F0, industri pangan NTB diharapkan mampu tumbuh lebih pesat, menciptakan lapangan kerja, dan memperluas akses produk pangan NTB ke pasar yang lebih luas.
