Mataram, Jurnalekbis.com – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, terus meningkatkan akses energi bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Tahun ini, Pertamina meresmikan 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini bertujuan untuk menyediakan BBM dengan harga yang sama di seluruh pelosok negeri.
Peresmian 40 titik BBM Satu Harga ini dilaksanakan pada Rabu, 30 Oktober 2024 secara serentak di empat wilayah, yaitu Ternate untuk Klaster Maluku-Papua, Padang untuk Klaster Sumatera, Kubu Raya untuk Klaster Kalimantan, dan Banggai Kepulauan untuk Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara. Peresmian ini menandai pencapaian penting dalam program BBM Satu Harga yang dijalankan sejak tahun 2017.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyampaikan bahwa sejak program BBM Satu Harga diluncurkan, Pertamina telah berhasil membangun 542 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. Hingga September 2024, jumlah titik ini tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera (84 titik), Kalimantan (108 titik), Sulawesi (58 titik), Nusa Tenggara (98 titik), Maluku (78 titik), Papua (111 titik), serta Jawa dan Bali (5 titik). Targetnya, hingga akhir 2024 akan ada 573 titik BBM Satu Harga.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan target 71 titik BBM Satu Harga tahun 2024 ini tepat waktu. Program ini adalah bukti nyata kehadiran Pertamina dalam menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat, terutama di wilayah 3T,” ujar Riva. Rabu (30/10).
Untuk wilayah NTB, lembaga penyalur BBM Satu Harga tersebar di enam kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Bima, Dompu, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Lokasi SPBU BBM Satu Harga di wilayah NTB dipasok dari dua depot utama, yakni Integrated Terminal (IT) Ampenan untuk wilayah Lombok dan Dompu, serta Fuel Terminal (FT) Badas untuk wilayah Sumbawa.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan bahwa sejak 2017 hingga Oktober 2024, Regional Jatimbalinus telah mengoperasikan 25 titik SPBU BBM Satu Harga di NTB. Menurut Ahad, kehadiran SPBU ini disambut baik oleh masyarakat karena mampu mengurangi antrean panjang di SPBU yang ada sebelumnya serta memastikan harga BBM yang sama dengan di kota-kota besar.
“Sebanyak 25 titik SPBU BBM Satu Harga di NTB tersebar di 6 kabupaten. Suplai untuk SPBU di Lopok, Kabupaten Sumbawa, berasal dari FT Badas menggunakan mobil tangki. Harapannya, dengan adanya BBM yang terjangkau, harga bahan pokok dapat lebih terkendali sehingga keadilan energi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di pelosok,” jelas Ahad.
Riva Siahaan menambahkan, BBM Satu Harga diharapkan tidak hanya menyediakan akses BBM yang lebih merata, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan BBM yang terjangkau, biaya transportasi dan harga bahan pokok diharapkan dapat lebih stabil, terutama di daerah terpencil.
“Peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga ini adalah bukti komitmen Pertamina dalam menyediakan energi yang accessible, affordable, dan acceptable bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Riva.
Lebih lanjut, Pertamina berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan distribusi BBM Satu Harga berjalan dengan lancar, sehingga efek positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Daftar Penyebaran SPBU BBM Satu Harga di NTB
Sebanyak 25 titik SPBU BBM Satu Harga di NTB tersebar di beberapa kabupaten sebagai berikut:
- Kabupaten Lombok Barat – 3 titik
- Kabupaten Lombok Tengah – 2 titik
- Kabupaten Bima – 3 titik
- Kabupaten Dompu – 4 titik
- Kabupaten Sumbawa – 10 titik
- Kabupaten Sumbawa Barat – 3 titik
Dengan penambahan titik BBM Satu Harga di berbagai wilayah, Pertamina optimis dapat mendorong pemerataan energi di seluruh pelosok Indonesia. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses energi yang adil dan merata.
