Mataram, Jurnalekbis.com – Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah operasionalnya mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP). Seluruh peralatan pengisian telah diuji dan dinyatakan berada di bawah toleransi minimum sesuai standar tera ulang. Langkah ini dilakukan untuk menjamin distribusi pasokan BBM tepat kuantitas dan kualitas serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menyebutkan bahwa upaya pengawasan aktif ini melibatkan kerjasama dengan pihak Metrologi setempat.
“Di wilayah Jatimbalinus terdapat 566 SPBU, termasuk di jalur utama pergerakan masyarakat seperti jalan tol dan non-tol. Kami memastikan semuanya mematuhi standar pelayanan, mulai dari takaran BBM, alat pembayaran digital, hingga fasilitas seperti toilet dan mushola,” ujar Ahad Rahedi. Jumat (22/11).
Di Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri, terdapat 117 SPBU yang seluruhnya telah dinyatakan optimal, baik dari segi akurasi alat pengisian maupun ketersediaan stok BBM.
“Takaran nozzle di SPBU telah sesuai standar toleransi PASTI PAS, yakni -0,3% atau -60 ml per 20 liter,” lanjut Ahad.
Pada Kamis (21/11), Pertamina Patra Niaga, melalui Sales Area NTB, bersama dengan Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, dan Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, melakukan inspeksi ke sejumlah SPBU.
“Beberapa lokasi yang menjadi sasaran pengecekan meliputi SPBU 5483203 dan 5483208 di Kota Mataram, serta SPBU 5483607 di Kabupaten Lombok Timur,” jelas Ahad.
Kepala Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Hari Juniawa, menyatakan bahwa pengawasan berkala ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
“Pengawasan rutin diperlukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM tetap sesuai standar. Kami juga mengimbau agar pengelola SPBU memeriksa kabel-kabel listrik, terutama di musim hujan, guna menghindari risiko kerusakan akibat sambaran petir,” jelas Hari.
Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga NTB, Agung Kaharesa Wijaya, mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya rutin untuk memantau kesiapan SPBU menghadapi masa Nataru.
“Kami telah memantau stok BBM subsidi maupun non-subsidi secara digital dan langsung. Hasilnya, ketersediaan BBM di wilayah NTB dalam kondisi aman dan siap mendukung kebutuhan masyarakat,” kata Agung.
Ia juga menambahkan bahwa fasilitas pendukung di SPBU, seperti alat pembayaran digital dan layanan pelanggan, telah diperiksa dan dinyatakan sesuai standar operasional.
“Selama sidak, tidak ditemukan ketidaksesuaian terhadap standar yang ditetapkan. Ini menunjukkan kesiapan penuh SPBU untuk mendukung penyaluran energi selama Nataru,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komitmen memberikan layanan terbaik, Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh SPBU di NTB tetap siaga selama masa Nataru. Tidak hanya memastikan ketersediaan BBM, Pertamina juga menekankan pentingnya pelayanan yang nyaman dan fasilitas yang memadai untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Dengan pengawasan ketat dan kolaborasi bersama pemangku kebijakan, Pertamina Patra Niaga optimis dapat menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah NTB. Upaya ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru
