Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Pemilu menjadi momen penting dalam demokrasi Indonesia, dan berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Di TPS 09 Balungadang, Kelurahan Praya, Lombok Tengah, inisiatif unik dilakukan oleh seorang penjual bakso setempat, Setiawan.Dalam upayanya untuk menggerakkan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya, ia menyediakan bakso gratis bagi warga yang telah mencoblos.
Setiawan, yang dikenal sebagai penjual bakso ternama di wilayah Praya, telah melakukan tradisi ini selama beberapa pemilu, terutama dalam pemilihan bupati. Ia menyediakan bakso gratis sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat sekaligus cara efektif untuk mendorong warga datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
“Ini memang dari dulu setiap pemilihan bupati kita adakan bakso gratis, Jumlah bakso yang kami siapkan sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT), yaitu sebanyak 532 porsi. Kalau tidak ada bakso gratis, biasanya banyak warga yang tidak keluar untuk mencoblos, kebanyakan memilih golput,” ujar Setiawan. Rabu (27/11).
Bakso gratis ini diberikan kepada warga yang membawa surat undangan memilih. Warga bisa menikmatinya langsung di tempat atau membawanya pulang.
“Jika ada kelebihan, porsi tersebut diberikan kepada anak-anak setempat sebagai bentuk berbagi kebahagiaan,” ucap Setiawan.
Setiawan mengungkapkan, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap keberlangsungan demokrasi di Lombok Tengah. Dengan melibatkan elemen lokal, seperti makanan khas, tradisi ini juga memperkuat identitas budaya setempat.
“Makanan gratis ini memang inisiatif warga. Kalau ada lebih, kami berikan kepada anak-anak. Kami ingin semua merasa terlibat, baik yang mencoblos maupun yang hanya datang menemani,” tambah Setiawan.
Langkah sederhana ini ternyata memberikan dampak besar bagi partisipasi pemilu di TPS 09. Warga terlihat antusias datang sejak pagi untuk mencoblos dan menikmati bakso gratis yang disediakan. Tradisi ini menjadi penantian tersendiri bagi warga sekitar, seperti yang diungkapkan oleh Tuti, seorang warga Praya.
“Setiap pemilu, terutama pemilihan bupati, selalu ada bakso gratis, dan baksonya lumayan terkenal di Praya. Rasanya enak, harganya juga murah, kami sangat senang dengan inisiatif ini. Bahkan kadang ada juga penjual lain yang memberikan es gratis.” Ucap Tuti.
Menurut Tuti, hal semacam ini tidak hanya menambah semangat warga untuk memilih, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar warga, yang berkumpul bersama di TPS.
Di beberapa daerah, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu sering menjadi perhatian. Golput atau tidak memilih merupakan salah satu tantangan terbesar. Namun, cara-cara kreatif seperti yang dilakukan oleh Setiawan menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat menjadi solusi efektif.
Dalam konteks ini, bakso gratis bukan sekadar makanan. Ia menjadi simbol dari keterlibatan masyarakat dalam demokrasi. Dengan menyediakan bakso gratis, Setiawan tidak hanya mendukung pemilu tetapi juga menunjukkan bahwa keterlibatan warga bisa dilakukan dengan cara sederhana namun berdampak besar.
