BusinessDaerahEkonomi

Perekonomian NTB 2024: Tumbuh 6,22% Berkat Kolaborasi yang Kuat

×

Perekonomian NTB 2024: Tumbuh 6,22% Berkat Kolaborasi yang Kuat

Sebarkan artikel ini
Perekonomian NTB 2024: Tumbuh 6,22% Berkat Kolaborasi yang Kuat

Mataram, Jurnalekbis.com –  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas Transformasi Ekonomi Nasional”. Pertemuan tahunan ini bertujuan untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan yang dihadapi, prospek ekonomi masa depan, serta arah bauran kebijakan Bank Indonesia dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Forum Strategis yang Dihadiri Banyak Pihak

PTBI 2024 diselenggarakan secara hybrid, dengan acara utama di Kantor Pusat Jakarta dan disiarkan melalui kanal media sosial Bank Indonesia. Di Kantor Perwakilan BI NTB, acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi, Walikota dan Bupati se-NTB, pimpinan Forkompinda, instansi vertikal, Kepala OPD se-NTB, serta berbagai stakeholder lainnya seperti pimpinan perbankan, akademisi, pelaku usaha, dan pimpinan pondok pesantren.

Gubernur Bank Indonesia: Prospek Ekonomi Dunia Penuh Ketidakpastian

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjito, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa prospek ekonomi dunia dihadapkan pada berbagai ketidakpastian. Ia mengungkapkan bahwa dunia mungkin akan menghadapi fenomena “slower and divergent growth”, di mana tekanan inflasi dan suku bunga AS yang tinggi, serta nilai tukar dolar AS yang kuat, dapat mempengaruhi ekonomi global. “Meskipun demikian, dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat menghadapinya dengan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi,” ujar Perry.

Baca Juga :  Bank Indonesia Dorong Ekonomi Hijau di NTB

Ia juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan tetap akan tumbuh positif pada tahun 2025, meskipun tantangan global mengancam. “Kita memiliki disiplin dalam bauran kebijakan yang telah terbukti efektif, dan bersama seluruh stakeholders, kita akan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Presiden Prabowo Subianto: Stabilitas dan Sinergi Kunci Kesuksesan

Dalam arahannya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya stabilitas dan sinergi untuk membangun bangsa. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, baik dari segi kekayaan alam maupun sumber daya manusia. “Saat ini Indonesia dihormati dunia karena ekonomi kita mampu bertahan di tengah guncangan global,” kata Prabowo.

Presiden juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang melanda dunia. “Namun, kita patut bersyukur karena stabilitas nasional kita sangat terjaga, terlihat dari suksesnya pesta demokrasi Pilkada terbesar yang berlangsung aman dan damai,” tambahnya.

Baca Juga :  Amran Sulaiman Kembali Menjadi Menteri Pertanian, Ini Tantangan dan Harapannya

Kinerja Ekonomi NTB: Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Winda Putri Listya, mengungkapkan bahwa perekonomian NTB tetap menunjukkan kinerja yang positif. “Pada Triwulan III 2024, perekonomian NTB tercatat tumbuh sebesar 6,22 persen,” ungkap Winda.

Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri, yang meningkat seiring dengan relaksasi ekspor konsentrat tembaga hingga akhir tahun. Sektor-sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi NTB termasuk pariwisata, pertanian, dan pertambangan, yang tetap berkontribusi positif terhadap ekonomi daerah.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sistem keuangan NTB tetap solid, terlihat dari pertumbuhan kredit yang tetap stabil di kisaran 10-12 persen dengan kualitas kredit yang terjaga. “Stabilitas inflasi juga tercatat terkendali, dengan inflasi tahunan NTB pada Oktober 2024 sebesar 1,44 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  Bulog NTB Perkuat Distribusi Beras untuk Stabilkan Harga

Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi NTB

Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi, juga mengingatkan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam menghadapi keterbatasan fiskal di daerah. Menurutnya, Bank Indonesia NTB telah bekerja sama dengan pemerintah dalam berbagai program seperti TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), TP2DD (Tim Percepatan dan Pengembangan Digitalisasi Daerah), serta pengembangan UMKM. “Kolaborasi dan inovasi sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk melalui pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang akan mempercepat pembangunan infrastruktur,” tambah Gita.

Pembangunan infrastruktur yang memadai, menurut Gita, akan mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata strategis seperti Mandalika yang diproyeksikan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi NTB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *