Mataram, – Artificial Intelligence (AI) terus mengubah cara kerja berbagai sektor, termasuk jurnalistik. Sebagai teknologi yang meniru kecerdasan manusia, AI telah berkembang dari sekadar mengikuti instruksi (Rule-Based AI) hingga mampu belajar dan menyelesaikan masalah kompleks (Machine Learning). Generative AI, sebagai terobosan terbaru, bahkan mampu menciptakan konten seperti teks, gambar, atau musik, membuka babak baru dalam dunia kreatif.
Awalnya, AI hanya berfungsi berdasarkan aturan yang telah ditetapkan manusia. Namun, seiring perkembangan, Machine Learning memperkenalkan cara AI belajar dari data untuk memahami pola dan menciptakan solusi baru. Teknologi ini kini digunakan dalam berbagai aplikasi sehari-hari, seperti Face ID, rekomendasi konten di YouTube, hingga pengaturan konsumsi daya baterai ponsel.
“Artificial Intelligence (AI) terus mengubah cara kerja berbagai sektor, termasuk jurnalistik,” ujar Dody Qori Utama, praktisi AI.

Generative AI, seperti ChatGPT yang diluncurkan oleh OpenAI pada 2022, membawa AI ke tingkat baru. Teknologi ini tidak hanya memahami data, tetapi juga mampu menghasilkan konten kreatif. Dengan dukungan investasi dari Microsoft, ChatGPT menjadi pelopor di antara pesaing seperti Google Bard dan
Dalam dunia media, AI digunakan untuk mengotomasi tugas-tugas seperti pengumpulan data, penulisan berita, hingga analisis tren. Generative AI membantu jurnalis menghasilkan konten dengan lebih cepat dan efisien, memungkinkan mereka untuk fokus pada analisis mendalam dan peliputan lapangan.
“Generative AI membantu jurnalis menghasilkan konten dengan lebih cepat dan efisien,” jelas Dody Qori Utama.
Meski menawarkan potensi besar, AI menghadapi tantangan etis dan teknis. Integrasi AI yang bijak dalam jurnalistik membutuhkan pengawasan ketat untuk memastikan akurasi dan keadilan informasi. Dalam hal ini, pengawasan manusia tetap krusial untuk menjaga integritas jurnalistik.
Dengan evolusi yang terus berlangsung, AI siap mendukung manusia dalam menciptakan masa depan media yang lebih dinamis dan inklusif. Teknologi ini tidak hanya menjadi alat, tetapi juga mitra dalam inovasi dan kreativitas. Dengan semakin eratnya hubungan antara AI dan kehidupan sehari-hari, potensi untuk menciptakan dampak positif semakin besar.
“AI siap mendukung manusia dalam menciptakan masa depan media yang lebih dinamis dan inklusif,” tambah Dody Qori Utama.