Lombok Tengah,Jurnalekbis.com – Dalam sebuah upaya besar untuk meningkatkan produktivitas dan pangan/">ketahanan pangan nasional, Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hassanudin, mendampingi Menteri Kebudayaan RI sekaligus Ketua Umum DPN HKTI, Dr. Fadli Zon, SS., M.Sc, serta Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. ENG., M.M, MBA, dalam acara tanam raya di Dusun Batu Beleq, Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Acara ini menjadi momentum penting bagi sektor pertanian NTB dan Indonesia secara keseluruhan.
Tanam raya kali ini menggunakan varietas unggul padi Gadjah Mada Gogo Rancah 7 (GamaGora 7), yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Varietas ini dikenal memiliki keunggulan dalam meningkatkan hasil panen serta tahan terhadap kondisi lingkungan yang menantang. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, dalam sambutannya, menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menggarisbawahi keberhasilan pemerintah dalam menaikkan harga gabah dan jagung, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Harga gabah sudah dinaikkan menjadi Rp6.500 per kilogram, sementara harga jagung menjadi Rp5.500 per kilogram. Ini adalah hasil perjuangan DPN HKTI selama bertahun-tahun untuk memastikan kesejahteraan petani,” ujar Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyoroti hubungan erat antara sektor pertanian dan kebudayaan. Menurutnya, tradisi yang mengiringi proses pertanian, mulai dari penanaman hingga panen raya, merupakan bagian integral dari kebudayaan lokal yang perlu dilestarikan.
“Tidak ada sektor pertanian yang tidak terkait dengan kebudayaan. Tradisi yang mengiringi proses ini adalah bentuk persembahan kepada Yang Maha Kuasa dan harus terus dilestarikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mencapai swasembada pangan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang sudah dicanangkan sejak awal masa kepemimpinannya. Ia juga menginstruksikan percepatan pengadaan benih padi, pupuk, dan irigasi.
“Cita-cita swasembada pangan sudah menjadi prioritas Presiden sejak lama. Untuk itu, benih GamaGora akan didistribusikan ke Provinsi NTB sebagai langkah konkret mendukung program ini,” tegas Sudaryono.
Pj Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di NTB. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Menteri dan Wakil Menteri. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk memastikan pengadaan pupuk, benih padi, dan irigasi dapat berjalan dengan baik,” ujar Hassanudin.
Acara tanam raya ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis dalam membangun ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan seperti UGM, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan pangan global.
Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya inovasi dalam pertanian, baik dari sisi teknologi maupun kebijakan. Varietas unggul seperti GamaGora 7 menjadi bukti bahwa investasi dalam penelitian dan pengembangan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Dengan kehadiran Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Pertanian, masyarakat NTB mendapatkan harapan baru untuk masa depan sektor pertanian. Dukungan penuh dari pemerintah pusat memberikan optimisme bahwa persoalan klasik seperti ketersediaan pupuk, benih, dan irigasi dapat segera teratasi.
Acara ini juga menjadi simbol semangat gotong royong antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan. Dengan keberlanjutan program seperti ini, NTB dan Indonesia secara keseluruhan dapat mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan.