jurnalekbis.com/tag/1/">1 1 []">Mataram, Jurnalekbis.com – Pertamina Patra Niaga, sebagai bagian dari tugasnya yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terus berupaya menjaga ketersediaan LPG bersubsidi 3kg di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Pertamina memastikan stok aman sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, bahkan melakukan penyaluran tambahan (fakultatif) jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam memastikan pasokan energi yang merata, Pertamina Patra Niaga telah melaksanakan berbagai upaya dan inovasi. Salah satu langkah strategis adalah program “Naik Kelas” untuk pengecer menjadi pangkalan resmi. Program ini diinisiasi oleh Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus yang mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
Ahad, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperluas layanan kepada masyarakat. “Pengecer bukan merupakan bagian dari rantai distribusi resmi karena tidak memiliki kontrak dengan agen atau pangkalan. Oleh karena itu, kami mendorong pengecer untuk naik kelas menjadi pangkalan resmi agar masyarakat lebih mudah dan nyaman mendapatkan LPG bersubsidi 3kg,” jelas Ahad.
Menurut data terbaru, hingga Desember 2024, Pertamina telah mencatat lebih dari 13 ribu pengecer di wilayah Jatimbalinus, dengan sekitar 6 ribu titik berada di Bali dan Nusa Tenggara. Pada tahun 2025, Pertamina menargetkan peningkatan jumlah pengecer yang naik kelas. Hingga saat ini, lebih dari 400 pengecer sedang dalam proses, dan 157 titik sudah resmi menjadi pangkalan.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan terkait penyaluran LPG bersubsidi, termasuk isu kelangkaan yang sering kali menjadi perhatian masyarakat. Dengan semakin banyaknya pangkalan resmi, distribusi LPG bersubsidi 3kg dapat diawasi lebih ketat, sehingga barang bersubsidi ini benar-benar tepat sasaran.
Ahad juga menambahkan bahwa Pertamina terus melakukan pendataan pembelian LPG bersubsidi untuk memastikan penyaluran yang adil dan sesuai kebutuhan. Pendataan ini dilakukan untuk mengurangi potensi penyalahgunaan subsidi dan memastikan masyarakat yang berhak dapat mengakses LPG bersubsidi dengan mudah.
“Kami berkomitmen untuk terus melaksanakan program ini secara berkesinambungan. Selain meningkatkan jumlah pangkalan resmi, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan LPG bersubsidi,” tutup Ahad.
