Lombok Utara, Jurnalekbis.com- Mutiara Lombok telah lama menjadi primadona di pasar internasional, dikenal karena kualitasnya yang tak kalah dengan mutiara dari Australia maupun Tiongkok. Salah satu perusahaan yang terus menjaga eksistensi produksi dan budidaya mutiara laut di Lombok adalah malaka/">Autore. Berlokasi di desa Malaka, pemenang/">kecamatan Pemenang, kabupaten Lombok Utara, Autore mampu menghasilkan ribuan butir mutiara laut dengan berbagai kualitas, dari sedang hingga tinggi, dalam sekali panen.
Budidaya mutiara laut di Autore melibatkan proses yang teliti dan berkelanjutan. Dimulai dari pembibitan, pemberian makanan khusus, hingga penanaman bibit mutiara di dalam cangkang. Setelah melalui proses pembersihan, bibit-bibit mutiara ini dilepas ke tengah laut pada titik-titik yang telah ditentukan.
Setelah sekitar empat tahun, kerang mutiara baru dapat dipanen. Mutiara-mutiara yang dihasilkan kemudian diolah menjadi berbagai perhiasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Proses yang panjang dan penuh ketelitian ini menjadi kunci kualitas mutiara Lombok yang diakui dunia.
Francesco Bruno, presiden direktur Autore, menegaskan bahwa kilau mutiara Lombok semakin lama semakin mahal. Permukaan mutiara yang bersih dan warna putih “keputih” menjadi yang paling dicari. Namun, Bruno mengakui bahwa ukuran mutiara Lombok menjadi tantangan tersendiri dibandingkan dengan mutiara Australia.
“Kita punya hasil yang kita punya juga di Australia yang menang rata-rata ya belum tentu itu kilaunya di sini, suhu air di Australia yang lebih dingin memungkinkan oksigen lebih banyak dalam air, sehingga menghasilkan mutiara berukuran lebih besar,” ungkap Bruno. Kamis (30/1).
Meskipun demikian, Bruno menekankan bahwa kualitas kilau mutiara Lombok tidak kalah dengan mutiara Australia. Kilau mutiara menjadi ciri kualitas utama, selain permukaan. Sementara itu, warna, bentuk, dan ukuran merupakan ciri karakteristik mutiara.
“Saya rasa indonesia/">di Indonesia mungkin secara kilaunya sangat bagus sekali. Oke tidak kalah,” ujarnya.
Autore tidak hanya menjual perhiasan mutiara di dalam negeri, tetapi juga melakukan ekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat. Ekspor mutiara Lombok rata-rata mencapai nilai antara 120 hingga 150 miliar rupiah per tahun.
“Indonesia merupakan produsen mutiara terbesar di dunia secara kuantitas. Namun, secara nilai, Australia masih unggul karena ukuran mutiara mereka yang lebih besar. Tantangan utama bagi industri mutiara Lombok adalah persaingan dengan mutiara air tawar yang harganya lebih murah,” terangnya.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, industri mutiara Lombok tetap optimis. Kualitas mutiara Lombok yang konsisten menjadi modal utama untuk bersaing di pasar global. Bruno menegaskan bahwa Autore akan terus menjaga kualitas produknya dan membangun kepercayaan konsumen terhadap merek mereka.
“Kita bangga kita bisa bilang. Kita produsen hasil dari Autore ini tidak kalah dengan Australia di Lombok, dari laut. Di sini hasilnya sama dengan hanya kita kenapa kita kalah di harga rata-rata pegang karena memang ukurannya di sini karena suhu air bukan karena pencemaran atau karena kondisi karena memang suhu air ini (mengkondisi ukuran yang berbeda),” pungkas Bruno.
Industri mutiara Lombok terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual mutiara. Selain itu, mereka juga mempromosikan mutiara Lombok di pasar internasional. Dengan kualitas kilau yang tak kalah dari Australia, mutiara Lombok memiliki peluang besar untuk menjadi di pasar global.
Konsistensi kualitas dan narasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan industri mutiara Lombok. Kepercayaan konsumen terhadap merek dan kualitas mutiara Lombok harus terus dijaga. Dengan demikian, mutiara Lombok dapat terus bersinar di panggung dunia.
Mutiara Lombok bukan hanya sekedar perhiasan, tetapi juga merupakan investasi berharga. Nilai mutiara Lombok terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi para kolektor dan investor.
Keindahan dan kilau alami mutiara Lombok juga menjadikannya kemewahan dan tidak heran jika mutiara Lombok часто dijadikan hadiah atau barang istimewa.
Selain di Lombok Utara, budidaya mutiara laut juga tersebar di lima titik di NTB, yaitu empat di pulau Lombok dan satu di pulau Sumbawa. Industri ini tidak hanya menghasilkan mutiara berkualitas tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Budidaya mutiara laut di NTB mampu menyerap hingga ratusan tenaga kerja lokal, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
