Business

Perhiasan Kuasai Ekspor NTB, Impor Turun 51%

×

Perhiasan Kuasai Ekspor NTB, Impor Turun 51%

Sebarkan artikel ini
Perhiasan Kuasai Ekspor NTB, Impor Turun 51%
perhiasan mutiara

Mataram, Jurnalekbis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan bahwa pada Januari 2025, kelompok komoditas ekspor terbesar berasal dari perhiasan dan permata, dengan nilai mencapai US$ 1.140.064 atau 29,32% dari total ekspor. Komoditas lain yang berkontribusi signifikan antara lain daging dan ikan olahan sebesar US$ 965.532 (24,83%), buah-buahan sebesar US$ 851.243 (21,89%), ikan dan udang sebesar US$ 729.983 (18,77%), garam, belerang, kapur sebesar US$ 110.193 (2,83%), serta biji-bijian berminyak sebesar US$ 40.884 (1,05%).

Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, dalam rilis resmi di Aula Tambora BPS NTB pada Senin (18/02/2025), menyatakan bahwa perhiasan dan permata menjadi komoditas ekspor terbesar NTB pada bulan tersebut. Beliau juga menjelaskan bahwa nilai ekspor NTB tahun 2025 tidak mencakup bahan mentah galian atau non-migas dari PT Amman Mineral, karena bahan mentah tersebut akan mulai diolah di smelter lokal. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan perekonomian NTB secara keseluruhan.

Baca Juga :  Tender Air Bersih PDAM Lombok Utara Diduga Diwarnai Persekongkolan

Sebagai perbandingan, pada Januari 2024, nilai ekspor terbesar NTB ditujukan ke Amerika Serikat sebesar 28,88%, diikuti oleh Jepang sebesar 21,24%, dan Vietnam sebesar 20,75%. Namun, pada Januari 2025, total nilai ekspor NTB mencapai US$ 3,89 juta, mengalami penurunan drastis sebesar 97,12% dibandingkan Desember 2024, dan penurunan 97,89% dibandingkan Desember 2023. Penurunan ini disebabkan oleh tidak adanya ekspor bahan mentah galian atau non-migas, karena izin ekspor tersebut berakhir pada Desember 2024.

Di sisi lain, nilai impor NTB pada Januari 2025 tercatat sebesar US$ 38,12 juta, mengalami penurunan sebesar 51,74% dibandingkan Desember 2024 yang mencapai US$ 78,99 juta. Impor pada bulan tersebut didominasi oleh Singapura (23,55%), Australia (19,93%), Tiongkok (14,43%), Jepang (13,37%), dan Pakistan (10,92%), dengan sisanya sebesar 17,80% berasal dari negara lain.

Baca Juga :  GreatNusa dan IHGMA Tingkatkan SDM Pariwisata di NTB Menuju Industri 5.0

Kelompok komoditas impor terbesar pada Januari 2025 meliputi mesin-mesin atau pesawat mekanik (53,68%), gandum-ganduman (19,40%), karet dan barang dari karet (13,31%), mesin atau peralatan listrik (9,23%), kendaraan dan bagiannya (2,26%), serta berbagai produk kimia (0,89%).

Secara nasional, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 3,45 miliar pada Januari 2025, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 1,91 miliar. Surplus ini disebabkan oleh penurunan impor yang lebih besar dari ekspektasi, sementara ekspor mengalami peningkatan sebesar 4,68% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai US$ 21,45 miliar. Pertumbuhan ekspor nasional didukung oleh pengiriman kapal, perhiasan, dan produk kimia, meskipun terjadi penurunan pada komoditas utama seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel.

Baca Juga :  Bulog NTB, MRMP Sumbawa Mampu Produksi Beras Medium dan Premium 120 Ton Perhari

Penurunan impor nasional sebesar 2,67% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai US$ 18 miliar, merupakan kontraksi pertama dalam delapan bulan terakhir. Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor musiman seperti libur Tahun Baru Imlek. Ekonom Josua Pardede memprediksi bahwa defisit transaksi berjalan akan melebar seiring dengan peningkatan impor di masa mendatang, yang dapat membatasi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Dengan adanya perubahan dalam struktur ekspor dan impor, NTB diharapkan dapat terus beradaptasi dan memanfaatkan potensi komoditas lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah. Pengolahan bahan mentah secara lokal melalui pembangunan smelter diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan membuka peluang ekspor produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *