jurnalekbis.com/tag/1/">1 1 []">Mataram, Jurnalekbis.com – Harga cabai di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami lonjakan signifikan dalam tiga hari pertama Ramadan, mencapai Rp 200.000 per kilogram. Kenaikan drastis ini dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan tanaman cabai rusak, sehingga stok di tingkat petani dan distributor menjadi terbatas.
Kepala perdagangan/">Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengungkapkan bahwa keterbatasan pasokan akibat faktor cuaca menjadi penyebab utama kenaikan harga ini. Ia menekankan pentingnya pembinaan petani cabai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi di wilayah tersebut.
“Kami berharap pemerintah dapat membina petani cabai agar produksi lebih stabil. Dengan adanya petani binaan, diharapkan harga cabai tidak terus mengalami fluktuasi akibat perubahan cuaca dan ketersediaan stok,” ujar Baiq Nelly saat dikonfirmasi media, Senin (3/3).
Kenaikan harga ini juga berdampak pada cabai kering yang kini dijual dengan harga serupa. Suri, seorang pedagang cabai di Pasar Bertais Mataram, mengungkapkan bahwa harga cabai terus meningkat karena pasokan dari petani berkurang.
“Sekarang harganya Rp 200 ribu per kilogram, kemarin masih Rp 120 ribu. Pasokan dari petani berkurang karena mereka sedang menanam padi. Selain itu, pasokan dari luar daerah juga sangat terbatas,” jelasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Baiq Nelly mengusulkan pembentukan kelompok petani binaan yang fokus pada budidaya cabai organik. Selain memenuhi permintaan pasar lokal, cabai organik juga diminati konsumen luar negeri, seperti Jepang, yang mencari produk berkualitas tinggi tanpa pestisida dan bahan kimia.
Untuk membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga, Pemerintah Provinsi NTB mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mengadakan Gerakan Pasar Murah (GPM). Langkah ini bertujuan untuk mendistribusikan cabai langsung ke masyarakat tanpa melalui rantai pasar yang panjang, sehingga harga dapat lebih terjangkau.
Dengan adanya pembinaan petani cabai serta kolaborasi antara pemerintah daerah dan petani, diharapkan produksi cabai di NTB dapat meningkat, harga menjadi lebih stabil, dan kesejahteraan petani pun ikut terangkat.