Jakarta, Jurnalekbis.com – Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melalui anak perusahaannya PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), telah mengambil langkah strategis dengan menurunkan tarif jasa kebandarudaraan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara, sekaligus menggairahkan industri penerbangan dan pariwisata domestik.
InJourney Airports memberikan potongan tarif sebesar 50% untuk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC), serta Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). Penurunan tarif ini berlaku untuk rute domestik dan diharapkan dapat langsung menurunkan harga tiket pesawat. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk memudahkan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri.
“InJourney siap mendukung kebijakan penurunan harga tiket pesawat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H. Kami berharap langkah ini dapat menyukseskan kebijakan tersebut dengan memberikan penurunan tarif jasa kebandarudaraan,” ujar Maya Watono.
Pada Jumat (28/2), Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penurunan harga tiket pesawat untuk memudahkan mobilitas masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Penurunan harga tiket pesawat akan diberlakukan selama dua pekan mendatang.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), saat kunjungannya ke Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Sabtu (1/3), menyampaikan bahwa pemerintah dan para pemangku kepentingan industri aviasi telah berkoordinasi untuk melakukan berbagai upaya penurunan harga tiket pesawat. Langkah-langkah tersebut meliputi penurunan biaya kebandarudaraan, pengurangan harga avtur di 37 bandara, penurunan fuel surcharge, hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sebagian ditanggung pemerintah. Secara agregat, upaya tersebut diharapkan dapat menurunkan harga tiket pesawat kelas ekonomi untuk tujuan domestik sebesar 13 hingga 14 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18 Tahun 2025 mengenai PPN yang ditanggung pemerintah sebagian untuk tiket kelas ekonomi tujuan domestik. Dengan kebijakan ini, pembelian tiket pesawat akan mendapatkan pengurangan PPN sebesar 6%, sehingga masyarakat hanya membayar 5% saja. PMK ini berlaku untuk pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode perjalanan antara 24 Maret hingga 7 April 2025.
Selain penurunan tarif, InJourney Airports juga mempersiapkan bandara-bandara di bawah naungannya untuk menyambut lonjakan kedatangan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H. Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan pelayanan untuk memastikan musim mudik tahun ini berlangsung lancar.
“Kami berharap penurunan tarif ini akan mendorong penurunan harga tiket pesawat, yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat yang hendak menggunakan jasa angkutan udara. Selain itu, kenaikan pengguna jasa angkutan udara ini akan membantu mendorong industri aviasi, sekaligus perekonomian Indonesia,” kata Faik Fahmi.
Pada Sabtu (1/3), sejumlah menteri meninjau kesiapan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Menteri yang hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau kesiapan Terminal 2F sebagai terminal khusus umrah. InJourney Airports telah menyelesaikan pembangunan lounge khusus umrah dan haji yang diharapkan mampu menampung jemaah yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Lounge ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti musala, ruang tunggu khusus, layanan kesehatan, hingga area bagasi. Infrastruktur dan teknologi terbaru juga diterapkan untuk memperlancar pelayanan, sehingga tidak terjadi kepadatan dan antrean dari jemaah umrah.
Langkah-langkah yang diambil oleh InJourney dan InJourney Airports merupakan bagian dari proses transformasi bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports. Transformasi pada sektor kebandarudaraan sangat penting karena bandara merupakan wajah bangsa atau “gateway of the nation.” Dalam pelaksanaannya, InJourney melakukan transformasi kebandarudaraan secara fundamental, meliputi aspek 3P yakni Premises, Process, dan People.