jurnalekbis.com/tag/1/">1-5:401">Mataram, Jurnalekbis.com – Menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BI NTB) mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan uang tunai bagi masyarakat. Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, menyatakan bahwa pihaknya siap memenuhi kebutuhan uang Rupiah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan.
“Menyambut Ramadan dan Idulfitri 1446H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia siap memenuhi kebutuhan uang Rupiah yang merupakan titik puncak spin over permintaan uang Rupiah ke Bank Indonesia (outflow) dengan pangsa lebih dari 25% dari total outflow setahun,” ujar Berry dalam acara Kick Off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) di Kantor Perwakilan BI NTB.
Secara nasional, Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idulfitri 2025 mencapai Rp180,9 triliun. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan semakin meluasnya penggunaan pembayaran digital, terutama di kota-kota besar.
Namun, di Provinsi NTB, tren yang berbeda terjadi. Kebutuhan uang tunai diproyeksikan mencapai Rp3,14 triliun, meningkat 15% dari tahun lalu. Peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan sektor swasta.
- Pencairan bantuan sosial.
- Meningkatnya aktivitas ekonomi akibat faktor musiman, seperti mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan selama libur panjang.
Menanggapi proyeksi tersebut, BI NTB telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,81 triliun untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Seluruh rangkaian kegiatan pemenuhan uang Rupiah selama Ramadan ini dikemas dalam Program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI). Program ini mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah” dan akan berlangsung hingga 25 Maret 2025.
“Kegiatan yang akan dilaksanakan hingga tanggal 25 Maret 2025 ini dilakukan dengan harapan dapat menjaga ketersediaan uang Rupiah di masyarakat dan menjadi momentum emas untuk mendukung Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” jelas Berry.
BI NTB terus berupaya meningkatkan kualitas program SERAMBI setiap tahunnya. Pada tahun ini, layanan penukaran uang Rupiah dioptimalkan dengan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR). Penggunaan PINTAR diharapkan dapat meningkatkan kepastian layanan dan mengurangi antrean di lokasi penukaran.
Guna meningkatkan layanan pemenuhan uang kepada masyarakat, Bank Indonesia akan melakukan beberapa upaya, antara lain:
- Layanan kas keliling ke sejumlah titik rumah ibadah hingga ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
- Memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran secara terpadu, termasuk di 85 titik jaringan kantor bank.
- Memprioritaskan pengeluaran Hasil Cetak Sesuai (HCS) untuk layanan penukaran kepada masyarakat yang mendaftar melalui aplikasi PINTAR di situs web pintar.bi.go.id.
Selain memastikan ketersediaan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong perluasan pesan Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat.
- Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah melalui 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang, dan merawat Rupiah dengan baik melalui 5J: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi.
- Bangga Rupiah sebagai bentuk pemaknaan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan bangsa.
- Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk mendukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya ini, Bank Indonesia berharap dapat memastikan ketersediaan uang tunai yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat NTB selama Ramadan dan Idulfitri, serta meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Rupiah.