FoodsNews

Industri Pengolahan NTB: Fokus Data, Dongkrak PDRB

×

Industri Pengolahan NTB: Fokus Data, Dongkrak PDRB

Sebarkan artikel ini
Industri Pengolahan NTB: Fokus Data, Dongkrak PDRB

Mataram, Jurnalekbis.com – Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor industri pengolahan. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk meningkatkan akurasi data ekonomi serta memperkuat peran industri pengolahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Disperin NTB, Hj. Nuryanti, ME, menegaskan bahwa sektor industri pengolahan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal.Dengan data yang akurat, arah kebijakan pengembangan industri dapat lebih fokus dan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pemetaan dan pencatatan data yang akurat adalah kunci dalam menyusun kebijakan industri yang tepat sasaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  Simak Dampak El Nino Yang Harus Diwaspadai

Dalam diskusi tersebut, BPS NTB menjelaskan prinsip dasar System of National Accounts (SNA) yang digunakan dalam penghitungan PDRB. Prinsip ini menekankan komprehensif, konsisten, dan terintegrasi.

“Dengan demikian, data yang dihasilkan diharapkan dapat menggambarkan kondisi ekonomi NTB secara lebih menyeluruh dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional,” terangnya.

BPS juga menyoroti pentingnya metode perhitungan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK), seperti metode revaluasi, ekstrapolasi, deflasi, dan double deflasi.

“Pemilihan metode yang tepat akan membantu mencerminkan nilai ekonomi yang lebih akurat, terutama bagi sektor industri pengolahan yang terus berkembang,” ujarnya.

isperin NTB menekankan bahwa industri pengolahan di NTB harus dikembangkan secara berkelanjutan dengan berbasis pada data yang valid. Beberapa sektor yang dinilai memiliki potensi besar untuk diperkuat di antaranya adalah industri olahan jagung yang mencakup produksi pakan ternak, tepung maizena, minyak jagung, dan popcorn.

Baca Juga :  DPR RI & BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Mataram

“Industri tembakau juga menjadi perhatian utama, di mana perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok dengan masa simpan lebih lama, serta pengolahan batang dan bunga tembakau untuk industri saus dan essential oil. Disperin juga menyoroti perlunya pembangunan gudang penyimpanan bahan baku industri rokok guna menjaga kualitas dan nilai jual produk tembakau lokal,” ucapnya.

Selain itu, Disperin juga menyoroti perlunya pembangunan gudang penyimpanan bahan baku industri rokok guna menjaga kualitas dan nilai jual produk tembakau lokal.

Melalui FGD ini, Hj. Nuryanti, ME menegaskan bahwa Disperin NTB akan terus memperkuat sinergi dengan BPS dan berbagai pemangku kepentingan lainnya agar kebijakan industri di NTB berbasis pada data yang akurat.

Baca Juga :  Bank Indonesia Dorong Ekonomi Syariah di Mataram

“Penguatan industri pengolahan yang berbasis pada potensi daerah akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat NTB,” katanya.

Langkah yang diambil Disperin NTB ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa pengembangan industri di NTB berjalan sesuai dengan potensi yang ada. Dengan data yang akurat, pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *