BusinessNews

Jakarta & Surabaya Dominasi Arus Penumpang di Bandara Lombok

×

Jakarta & Surabaya Dominasi Arus Penumpang di Bandara Lombok

Sebarkan artikel ini
Bandara Lombok Catat Penurunan Pergerakan Jelang Idul Fitri
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com  – Bandara Internasional Lombok (LOP) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang selama tujuh hari pelaksanaan Posko Lebaran 2025, yakni sejak 21 hingga 27 Maret 2025. Data terbaru yang disampaikan oleh Humas Bandara Lombok, Arif Haryanto, menunjukkan bahwa LOP telah melayani sebanyak 46.185 penumpang, atau rata-rata 6.598 penumpang per hari.

Angka ini menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 0,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Posko Lebaran tahun sebelumnya, yang mencatat 45.804 penumpang atau rata-rata 6.543 penumpang per hari. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan ke dan dari Lombok menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Data tujuh hari pelaksanaan Posko Lebaran 2025 menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang melalui Bandara Lombok dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujar Arif Haryanto dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).

Meskipun terjadi kenaikan pada jumlah penumpang, data pergerakan pesawat di Bandara Lombok justru menunjukkan penurunan. Dalam tujuh hari terakhir, tercatat 471 pergerakan pesawat atau rata-rata 67 pergerakan pesawat per hari. Angka ini mengalami penurunan signifikan sebesar 16,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencatat 565 pergerakan pesawat atau rata-rata 80 pergerakan pesawat per hari.

Baca Juga :  Perangi Anti Hate Speech, Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023

Penurunan pergerakan pesawat ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kapasitas pesawat yang lebih besar, efisiensi rute penerbangan, atau perubahan strategi operasional dari maskapai penerbangan. Meskipun demikian, peningkatan jumlah penumpang mengindikasikan bahwa tingkat keterisian (load factor) pesawat kemungkinan mengalami peningkatan.

Data mengenai asal penumpang yang tiba di Lombok menunjukkan bahwa Jakarta dan Surabaya masih menjadi kontributor utama. Sebanyak 36% penumpang yang tiba di Lombok berasal dari Jakarta, diikuti oleh Surabaya dengan 26,9%. Selain itu, rute internasional seperti Kuala Lumpur juga menyumbang angka yang cukup signifikan, yakni 9,1%. Sementara itu, penumpang dari Bali tercatat sebesar 7,8%, dan Yogyakarta sebesar 5,1%.

Data ini memberikan gambaran mengenai konektivitas udara Lombok dengan berbagai kota besar indonesia/">di Indonesia dan juga dengan rute internasional. Jakarta dan Surabaya sebagai pusat ekonomi dan populasi terbesar di Indonesia masih menjadi pasar utama bagi pariwisata dan mobilitas masyarakat ke Lombok.

Menjelang puncak arus mudik dan balik Lebaran, pihak Bandara Lombok terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Meskipun demikian, hingga saat ini, Arif Haryanto menyampaikan bahwa belum ada pengajuan penambahan penerbangan (extra flight) dari pihak maskapai dalam rangka Lebaran 2025.

Baca Juga :  Gempa M 4,5 Guncang Bima-Dompu NTB, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

“Hingga saat ini belum ada pengajuan extra flight dari pihak maskapai dalam rangka Lebaran 2025,” jelas Arif Haryanto.

Pihak bandara akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan maskapai jika terjadi peningkatan permintaan yang signifikan. Masyarakat yang berencana melakukan perjalanan melalui Bandara Lombok selama periode Lebaran dihimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari pihak maskapai dan bandara.

Peningkatan trafik penumpang di Bandara Lombok menjelang Lebaran ini terjadi di tengah momentum penting bagi pariwisata NTB, yakni rencana pembukaan kembali Taman Nasional rinjani/">Gunung Rinjani pada 3 April 2025. Pembukaan kembali destinasi wisata andalan NTB ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Lombok, baik domestik maupun mancanegara.

Gunung Rinjani yang telah ditutup untuk pemulihan ekosistem, diprediksi akan kembali menarik minat para pendaki dan wisatawan alam. Kemudahan aksesibilitas melalui Bandara Lombok yang tercermin dari peningkatan jumlah penumpang, menjadi faktor pendukung penting dalam mendongkrak sektor pariwisata.

Baca Juga :  23 Pelaku Pengebom Ikan Diciduk Ditpolairud Polda NTB, Terumbu Karang Terancam Musnah

Sektor pariwisata memiliki peran krusial dalam perekonomian NTB. Data Regional Fiscal in Brief Februari 2025 menunjukkan bahwa NTB masih menghadapi tantangan fiskal, termasuk perlambatan ekspor. Dalam konteks ini, peningkatan kunjungan wisatawan yang difasilitasi oleh trafik udara yang positif melalui Bandara Lombok, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah dan pemulihan ekonomi.

Peningkatan jumlah penumpang yang datang ke Lombok berpotensi meningkatkan okupansi hotel, kunjungan ke destinasi wisata, serta perputaran ekonomi di sektor-sektor terkait seperti transportasi, kuliner, dan kerajinan lokal. Dengan demikian, kinerja Bandara Lombok menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur geliat aktivitas ekonomi dan pariwisata di NTB.

Meskipun belum ada pengajuan extra flight, pihak Bandara Lombok dipastikan akan terus bersiaga dan melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi potensi lonjakan penumpang menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri. Penumpang dihimbau untuk tiba di bandara lebih awal dari jadwal penerbangan, memeriksa kembali ketentuan bagasi, serta memanfaatkan fasilitas check-in daring untuk mempercepat proses keberangkatan.

Koordinasi dengan pihak maskapai, ground handling, dan instansi terkait lainnya juga terus diperkuat untuk memastikan kelancaran operasional bandara dan kenyamanan para penumpang selama periode Lebaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *