Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Lombok (BIL) mencatatkan sedikit penurunan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Berdasarkan data Posko Lebaran 2025 yang berlangsung selama sembilan hari, mulai 21 hingga 29 Maret 2025 (H-10 hingga H-2 Idul Fitri), bandara kebanggaan Nusa Tenggara Barat (NTB) ini telah melayani total 62.545 penumpang.
Humas Bandara Lombok, Arif Haryanto, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa angka tersebut menunjukkan rata-rata pergerakan penumpang harian mencapai 6.948 orang. “Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Posko Lebaran tahun lalu yang ada di angka 62.666 atau rata-rata 6.962 penumpang, terjadi penurunan tipis sebesar 0,2%,” ujar Arif di Praya, Minggu (30/3/2025).
Penurunan yang lebih signifikan terlihat pada pergerakan pesawat. Selama sembilan hari pelaksanaan posko, tercatat 604 pergerakan pesawat di Bandara Lombok, dengan rata-rata 67 pergerakan per hari. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan 728 pergerakan pesawat atau rata-rata 81 pergerakan per hari.
Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan preferensi pemudik, kondisi ekonomi, atau ketersediaan tiket dan rute penerbangan. Meskipun demikian, Bandara Lombok tetap menjadi salah satu pintu gerbang utama bagi masyarakat yang ingin merayakan Idul Fitri di NTB maupun sebaliknya.
Lebih lanjut, Arif Haryanto mengungkapkan bahwa puncak arus penumpang mudik di Bandara Lombok terjadi pada H-3 Idul Fitri 1446 H, atau tanggal 28 Maret 2025. Pada hari tersebut, bandara mencatat pergerakan penumpang sebanyak 8.921 orang, dengan rincian 4.962 penumpang tiba di Lombok dan 3.969 penumpang berangkat meninggalkan pulau seribu masjid ini.
“Puncak arus kedatangan penumpang terjadi pada H-3 dengan hampir 5.000 penumpang tiba di Lombok,” jelas Arif. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemudik memilih untuk tiba di kampung halaman beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri untuk mempersiapkan diri dan berkumpul bersama keluarga.
Data pergerakan penumpang juga menunjukkan asal wilayah penumpang yang tiba di Lombok. Mayoritas penumpang yang mendarat di Bandara Lombok berasal dari dua kota besar indonesia/">di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya.
“Penumpang yang tiba di Lombok terbanyak berasal dari Jakarta dengan kontribusi sebesar 35,1%,” ungkap Arif. Posisi kedua ditempati oleh penumpang yang berasal dari Surabaya dengan angka 29,7%. Sementara itu, rute internasional Kuala Lumpur menyumbang 8,6% kedatangan penumpang, disusul oleh Bali (6,7%) dan Yogyakarta (5%). Data ini mengindikasikan bahwa konektivitas udara antara Lombok dengan pusat-pusat ekonomi dan populasi besar di Indonesia masih sangat penting, terutama menjelang perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran, pihak maskapai penerbangan telah mengajukan penambahan penerbangan (extra flight) ke dan dari Bandara Lombok. Namun, hingga data posko sembilan hari terakhir, realisasi extra flight masih terbatas.
“Hingga saat ini terealisasi sebanyak 7 penerbangan tambahan (extra flight),” kata Arif. Rinciannya, tujuh penerbangan tambahan tersebut terdiri dari tiga penerbangan Lion Air, dua penerbangan Citilink, dan dua penerbangan Super Air Jet. Seluruh penerbangan tambahan ini melayani rute Surabaya-Lombok-Surabaya.
Minimnya realisasi extra flight bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan armada pesawat, slot penerbangan di bandara asal dan tujuan, serta perhitungan komersial dari pihak maskapai. Meskipun demikian, penambahan tujuh penerbangan ini sedikit membantu mengakomodasi permintaan penumpang pada rute yang cukup padat, yaitu Surabaya-Lombok.

Meskipun arus mudik menjelang Idul Fitri menunjukkan penurunan tipis, pihak Bandara Lombok terus melakukan persiapan untuk mengantisipasi potensi peningkatan arus balik setelah perayaan Lebaran. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti maskapai penerbangan, ground handling, dan petugas keamanan, terus dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional bandara dan kenyamanan para penumpang.
Prediksi puncak arus balik di Bandara Lombok diperkirakan akan terjadi beberapa hari setelah Hari Raya Idul Fitri, seiring dengan berakhirnya masa libur dan kembalinya masyarakat ke tempat kerja atau studi masing-masing. Pihak bandara mengimbau kepada para calon penumpang untuk selalu memantau informasi penerbangan terbaru dan tiba di bandara lebih awal untuk menghindari keterlambatan akibat antrean di check-in counter maupun security checkpoint.
Meskipun terjadi sedikit penurunan dalam angka pergerakan penumpang, arus mudik Lebaran tetap memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat NTB. Kedatangan puluhan ribu pemudik membawa berkah tersendiri bagi sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan transportasi lokal. Uang yang dibelanjakan oleh para pemudik selama berada di kampung halaman turut menggerakkan roda perekonomian daerah.
Secara sosial, momen mudik Lebaran menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga dan masyarakat. Tradisi mudik merupakan bagian penting dari budaya Indonesia, di mana masyarakat berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama orang-orang terkasih.
Penurunan tipis dalam pergerakan penumpang dan penurunan signifikan dalam pergerakan pesawat di Bandara Lombok jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah potensi perubahan pola mudik masyarakat. Mungkin sebagian masyarakat memilih moda transportasi lain seperti jalur darat atau laut, terutama jika mempertimbangkan faktor biaya atau preferensi pribadi.
Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah kondisi ekonomi secara umum. Meskipun tidak ada data spesifik mengenai hal ini, perubahan kondisi ekonomi dapat memengaruhi kemampuan masyarakat untuk melakukan perjalanan udara. Selain itu, harga tiket pesawat yang fluktuatif juga bisa menjadi pertimbangan bagi sebagian calon pemudik.
Ketersediaan rute dan jadwal penerbangan juga memegang peranan penting. Jika ada perubahan dalam frekuensi penerbangan atau rute yang dilayani oleh maskapai, hal ini tentu akan berdampak pada statistik pergerakan pesawat dan penumpang di bandara.
Untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa, pihak Bandara Lombok terus berupaya melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan fasilitas. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas terminal, penambahan fasilitas pendukung seperti area parkir dan toilet, serta peningkatan efisiensi operasional bandara secara keseluruhan.
Investasi dalam infrastruktur dan layanan bandara merupakan langkah penting untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian NTB. Dengan bandara yang modern dan nyaman, diharapkan semakin banyak wisatawan dan investor yang tertarik untuk datang ke Lombok dan Sumbawa.
Menjelang puncak arus balik dan untuk memastikan kelancaran perjalanan, Humas Bandara Lombok kembali mengimbau kepada seluruh calon penumpang untuk memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan tiket penerbangan sudah dipesan dan terkonfirmasi. Kedua, periksa kembali jadwal penerbangan untuk menghindari kesalahan informasi. Ketiga, datanglah ke bandara minimal dua jam sebelum waktu keberangkatan untuk proses check-in dan pemeriksaan keamanan. Keempat, perhatikan batasan bagasi yang diperbolehkan oleh maskapai penerbangan.
Dengan mempersiapkan perjalanan dengan baik, diharapkan para penumpang dapat menikmati mudik Lebaran dan kembali ke tempat tujuan dengan aman dan nyaman melalui Bandara Internasional Lombok. Pihak bandara dan seluruh stakeholder terkait akan terus bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik selama periode Lebaran 2025 ini.
