Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Momen libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah membawa berkah tersendiri bagi sejumlah destinasi wisata di Pulau Lombok. Salah satu permata tersembunyi yang kini menjelma menjadi primadona dan dibanjiri pengunjung adalah wisata kolam Embung Borok Dewi Anjani. Terletak di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, NTB, tempat ini berhasil menarik perhatian hingga 2.000 hingga 3.000 wisatawan setiap harinya pasca-Lebaran.
Embung Borok Dewi Anjani menawarkan pesona alam yang memukau. Air kolam yang jernih dan menyegarkan berasal langsung dari mata air alami tanpa proses pengobatan kimiawi, memberikan sensasi kesegaran yang berbeda. Dikelilingi oleh taman yang masih alami dan asri, embung ini menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Tak heran, tempat ini menjadi pilihan favorit bagi keluarga dan anak muda untuk menghabiskan waktu libur Lebaran.
Inda Yunita, salah seorang pengunjung yang datang bersama teman-temannya, mengungkapkan kekagumannya terhadap Embung Borok Dewi Anjani. “Di sini suasananya indah dan ramai, selain itu tempatnya juga asik, orangnya juga ramah-ramah, tempatnya luas,” ujarnya dengan antusias saat ditemui di lokasi, Minggu (6/4/2025).
Salah satu daya tarik lain yang membuat Embung Borok Dewi Anjani semakin populer di kalangan wisatawan, terutama generasi muda, adalah keberadaan berbagai spot selfie yang menarik dan instagramable. Keberadaan spot-spot foto yang kreatif dan berlatar belakang pemandangan alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen liburan mereka dan berbagi di media sosial.
“Di tempat untuk spot selfie banyak sekali dan bagus-bagus, jadi estetik untuk berfoto,” tambah Inda Yunita.
Kepala Desa Anjani, Muhammad Sai’d, menyambut gembira antusiasme masyarakat yang memadati Embung Borok Dewi Anjani pasca-Lebaran. Ia menyebutkan bahwa jumlah pengunjung harian hampir mencapai angka dua ribu lebih.
“Pasca lebaran pengunjung yang datang untuk berwisata di Embung Borok Dewi Anjani hampir mencapai dua ribu lebih pengunjung,” ungkap Muhammad Sai’d.
Pemerintah desa setempat terus berupaya melakukan pembenahan dan pengembangan fasilitas wisata untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para pengunjung. “Kami dari pemerintah desa terus melakukan pembenahan baik dari wisata kuliner dan airnya serta tamanya yang masih alami dan asri,” jelasnya.
Salah satu komitmen utama pemerintah desa adalah menjaga keaslian dan kemurnian air kolam. “Dan air kolamnya juga tanpa kita obati, jadi ini murni air dari mata air,” tegas Muhammad Sai’d. Kebijakan ini menjadi nilai tambah yang membedakan Embung Borok Dewi Anjani dengan tempat wisata air lainnya.
Pengelolaan wisata Embung Borok Dewi Anjani dipercayakan kepada anak-anak muda desa setempat yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini merupakan wujud pemberdayaan pemuda dan upaya untuk meningkatkan perekonomian desa melalui sektor pariwisata.
“Untuk pengelolanya kita kasih anak-anak muda dan dikelola langsung oleh BUMDes, jadi pendapatannya itu di setor ke BUMDes,” terang Muhammad Sai’d.
Keberhasilan pengelolaan wisata ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Anjani. Sebagian dari hasil pendapatan BUMDes dialokasikan untuk berbagai kebutuhan desa, termasuk pengadaan fasilitas operasional. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan wisata yang baik dapat memberikan manfaat langsung bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dari hasilnya kita bisa belikan sepeda motor untuk operasional kepada kepala dusun, insyaallah dalam anggaran perubahan tahun ini kita anggarkan sepeda motor lagi,” imbuh Kepala Desa Anjani.
Keberhasilan Embung Borok Dewi Anjani menarik ribuan wisatawan menjadi bukti potensi besar wisata alam berkelanjutan di Kabupaten Lombok Timur. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Lombok Timur memiliki peluang untuk mengembangkan berbagai jenis wisata alam yang unik dan menarik, mulai dari air terjun, perbukitan, hingga pantai yang eksotis.
Pengembangan wisata yang mengedepankan kearifan lokal, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat seperti di Embung Borok Dewi Anjani dapat menjadi model yang sukses untuk destinasi wisata lainnya di Lombok Timur.
